Langkah ini dilakukan lantaran semakin besar jumlah kuota yang akan diakreditasi akan semakin baik. Mengingat proses akreditasi disebutnya senantiasa beriringan dengan peningkatan kulitas sekolah di seluruh jenjang yang ada.
Jumlah kuota sekolah yang diakreditasi sejak 2017 disebutnya cukup banyak. Adapun soal pertimbangan pusat dengan berbedanya jumlah kuota setiap tahun pihaknya mengaku tidak begitu tahu. Lantaran pihaknya hanya sebagai fasilitator pelaksana, yang hanya siap melaksanakan proses akreditasi dengan jumlah kuota yang sudah ditentukan.
Sementara itu, dalam hal ini karena adanya penambahan kuota di semua jenjang, dia berharap, agar semua sekolah berkoordinasi. Setiap sekolah hendaknya berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Akredtiasi (UPA) di masing-masing kabupaten kota.
Selain itu, bagi sekolah atau madarasah yang belum termasuk dalam kuota tahun ini dan sudah habis masa berlaku sertifikatnya, menurutnya sangat perlu diberikan bimbimbingan. Hal ini disebutnya penting agar pada saat penilaian akreditasi berikutnya sekolah atau madrasah bersangkutan benar-benar sudah menyiapkan diri.
Terpisah, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Lalu Hasbulwadi menyatakan, pihaknya mengaku berkepentingan untuk melihat semua lembaga pendidikan diakreditasi. Namun tidak lupa agar sekolah-sekolah yang ada di bawah naungannya terus memperhatikan program revitalisasi SMK dengan baik.
