Rata-rata lama menginap (RLM) hotel non bintang pada bulan Agustus 2017 sebesar 1,74 hari. Ini naik 0,07 hari dibandingkan dengan RLM hotel non bintang bulan Juli 2017 sebesar 1,67 hari. Jika dibandingkan dengan RLM bulan Agustus 2016 yang tercatat 1,92 hari, turun sebesar 0,18 hari. “Berdasarkan kelas hotel, TPK tertinggi dicapai oleh hotel bintang 5 yaitu sebesar 83,37 persen,” ujarnya.
Sebelumnya Dinas Pariwisata Provinsi NTB terus berjuang untuk menambah penerbangan internasional menuju Lombok. Salah satunya yang sudah terwujud adalah penerbangan langsung dari Korea Selatan – Lombok Internasional Airport (LIA) dengan menggunakan pesawat charter flight (penerbangan sewa) milik Maskapai Korean Air, jenis Airbus 330-200.
Untuk ke empat kalinya, penerbangan langsung Korean Air dari Bandara Incheon Seoul, Kore Selatan ke Lombok Internasional Airport, Minggu (1/10) kembali membawa wisatawan dari Korea Selatan sebanyak 160 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Faozal mengakan, kedatangan para wisatawan Korea Selatan menggunakan Maskapai Korean Air ke Lombok, merupakan buah perjuangan yang cukup panjang oleh Pemerintah Provinsi NTB, dengan dukungan penuh pihak Kementerian Pariwisata RI. “Alhamdulilah, Korean Air yang mengawali melakukan penerbangan langsung ke Lombok, meskipun masih menggunakan skema charter flight,” jelas Faozal.
Dengan empat kali penerbangan charter flight ke Lombok oleh Korean Air hingga saat ini, yang rata-rata kursi penumpangnya selalu penuh. Maka hal itu sekaligus mengindikasikan bahwa pasar wisata NTB sangat diminati oleh para wisatawan Korea.
Melihat animo wisatawan Korea Selatan yang cukup tinggi untuk berwisata ke Lombok ini, tentu kedepan akan ada tindak lanjut dari maskapai Korean Air untuk melakukan penerbangan secara reguler ke Lombok. Dimana tanggal 5 Oktober mendatang akan kembali datang penerbangan kelima Korean Air ke LIA. (luk)
