KUNJUNGAN Presiden RI ke NTB pada hari ini (23/11) merupakan kunjungan beliau yang keenam kalinya dalam kurun waktu tiga tahun pasca dilantiknya Bapak Joko Widodo menjadi presiden RI yang ke tujuh dalam periode masa jabatan 2014-2019 . Kehadiran Presiden RI ke NTB tidak terlepas dari semangat beliau dalam memperhatikan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakt NTB yang yang saat ini tengah berkembang pesat. Selain itu, Kunjungan presiden juga dalam rangka memenuhi undangan dari ulama NU untuk membuka Munas dan Konbes NU di Masjid Hubbul Wathan (Islamic Center) Kota Mataram serta bersilaturahmi dengan Alim Ulama di NW Pancor dan NW Anjani di Kab Lotim.
Hadirnya presiden dalam acara tersebut merupakan bukti kedekatan dan penghargaan presiden RI terhadap para ulama di Indonesia yang telah berjuang memajukan agama Islam dan menjaga nilai-nilai keislaman di bumi nusantara pada umumnya dan NTB pada khususnya. Penghargaan Presiden RI terhadap ulama NTB, tidak berhenti disitu saja, pada 9 November 2017 , beberapa jam sebelum Hari Pahlawan 10 November 2017, Presiden RI Joko Widodo memberikan gelar pahlawan kepada almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 115 TK Tahun 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Harus diakui, kehadiran Presiden Joko Widodo di NTB telah memberikan banyak nuansa positif. Selain semakin meningkatnya pembangunan di seluruh aspek yang masuk dalam pogram Nawacita Presiden RI Joko Widodo, juga semakin terasa eratnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta rasa bangga menjadi warga negara Indonesia karena pemberian gelar pahlawan kepada almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid membuktikan bahwa pemerintah sangat perhatian dan peduli terhadap jasa ulama.
Gelar pahlawan tidak mudah untuk didapatkan karena harus dilihat dari sisi historis dan kepahlawanan beliau. Seperti halnya yang disampaikan oleh Prof Dr Anhar Gongong, Wakil Tim Pengkaji dan Peniliti Gelar Nasioinal (TP2GN) ketika menilai kepahlawanan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid bahwa sosok kepahlawaan TGKH Zainuddin Abdul Majid terlihat dari perjuangannya dalam bidang pendidikan dan membentuk karakter yang baik sebagai modall terpenting bagi sebuah bangsa dan masyarakat. Atas jasanya pula, saat ini banyak pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya yang berdiri di NTB.
Jika melihat kunjungan Presiden RI ke Ponpes Nahdlatul Wathan Panco dan Anjani , terlihat jelas adanya penghargaan yang diberikan Presiden RI Joko Widodo terhadap keluarga besar TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Karena melalui keturunan beliau terlahir tokoh dan panutan masyarakat NTB yakni Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi yang sukses membawa kemajuan pembangunan dan spiritual di NTB selama dua periode masa jabatannya memimpin NTB.
Selain itu kunjungan beliau ke Munas dan Konbes NU di Masjid Hubbul Wathan Kota Mataram juga merupakan penghargaan Presiden RI terhadap ulama NU karena sepanjang sejarah perkembangan bangsa Indonesia ini tidak terlepas dari peran ulama NU dalam menyatukan dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun demikian NU tidak hanya berjuang sendiri , ada juga Muhammadiyah yang sama-sama berjuang dalam bidang pendidikan untuk mencerdaskan dan memanusiakan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi masyarakat yang bermanfaat untuk semesta alam.
Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke sejumlah organisasi Islam dan para ulama di NTB jika dianalisa tidak terlepas dari upaya Pemerintah Joko Widodo untuk menyampaikan pesan kepada para ulama agar turut serta membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dimana dalam inpres tersebut terdapat nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong-royong untuk membangun budaya yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Hal ini penting untuk dilakukan karena bangsa ini saat ini tengah diuji dengan begitu banyak masalah yang cukup mengganggu rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai bagian dari masyarakat yang menginginkan adanya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa adanya pengkotak-kotakan, kondisi bangsa yang saat ini tengah diganggu oleh masalah perbedaan ideologi, separatis dan radikalisme tentunya sedikit banyak dapat menimbulkan rasa khawatir adanya upaya dari oknum tertentu yang sengaja ataupun tidak untuk memecah persatuan bangsa yang selama ini telah dirajut dengan baik oleh para founding father dan ulama kita. Pada akhirnya, kehadiran dan perhatian Presiden RI Joko Widodo di NTB merupakan sebuah penghargaan yang sangat disyukuri oleh masyarakat NTB karena perhatian Presiden RI Jokowi Widodo telah meningkatkan banyak sendi kehidupan masyarakat NTB dan memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.(*)
Penulis Alumnus Pasca Sarjan Kajian Ketahanan Nasioinal Universitas Indonesia