Untuk itu, Pemkot Mataram tidak akan menerima pengungsi Ahmadiyah lainnya. Ini karena sebelumnya ada pengrusakan rumah pengikut Ahmadiyah di Lombok Timur (Lotim).
‘’Logikanya begini, kita sudah mencari cara agar tidak lagi ada pengungsi. Kok malah kita mau datangkan lagi. Kan tidak sejalan dengan kebijakan yang kita buat,’’ terangnya.
BACA JUGA: Lotim Larang Penyebaran Paham Ahmadiyah
Berkaitan dengan pengrusakan rumah pengikut Ahmadiyah di Lombok Timur (Lotim), persoalan itu disebutnya ranah dari Pemkab Lotim. Persoalan ini disebutnya tidak ada keterkaitan dengan Pemkot Mataram.
Ia pun lantas mengimbau warga Kota Mataram untuk mengedepankan toleransi. Masyarakat juga diharapkan agar tidak cepat tersulut emosi. Semua persoalan diharapkan dapat diselesaikan secara lebih arif dan bijaksana, tanpa harus saling menyakiti.
Jika pengungsi Ahmadiyah mengajak korban pengrusakan di Lombok Timur tinggal bersama di Asrama Transito, Martawang mengatakan, persoalan tersebut akan diselesaikan antara pemerintah dengan pemerintah. ‘’Kalau harapan saya jangan lagi kita tambah jumlah pengungsi. Yang di Lombok Timur itu diselesaikan saja dengan arif dan bijaksana oleh pemerintah di sana. Jangan lagi beban itu diserahkan ke Pemkot Mataram,’’ jelasnya.