Kota Mataram Masuk 5 Besar Insiden Covid 19 Tertinggi Nasional

Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (ist/)
Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (ist/)

MATARAM–Kota Mataram masuk lima besar nasional sebagai daerah dengan risiko tinggi dalam insiden atau kasus penyebaran Covid-19.

 Hal ini diketahui dari data yang dirilis Badan Nsional Penanggulangan Bencana (BNPB)  saat rakor virtual bersama Presiden RI dan para Gubernur se-Indonesia, Rabu (10/06/2020).  Jumlah kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk berdasarkan kabupaten/kota, ada lima kabupaten/kota dengan insiden kasus tertinggi nasional. Mulai diurutan pertama Jakarta pusat (149,2 per 100 ribu jumlah penduduk), Kota Jayapura (108 per 100 ribu jumlah penduduk), Kota Surabaya (107,6 per 100 ribu jumlah penduduk), keempat, Kota Banjarmasin (94,5 per 100 ribu jumlah penduduk) dan kelima Kota Mataram (20,10 per 100 ribu jumlah penduduk).

 Sedangkan pada tingkat Provinsi NTB, Mataram berada pada peringkat pertama sebagai kota yang paling banyak terkonfirmasi positif Covid-19. Rilis data dari tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 tingkap provinsi sampai pada 9 Juni 2020 menyebutkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 333 orang, sembuh 176 orang. Sedangkan yang masih positif sebanyak 142 orang. Sementara yang meninggal 15 orang.

 Presiden RI, Ir. Joko widodo menyampaikan atensi khusus terhadap kabupaten/kota yang memiliki peningkatan kasus Covid-19. Apalagi daerah-daerah dengan kasus kematian yang terus bertambah. Perhatian dan peringatan harus diperkuat guna meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan. “Setiap hari harus diberi peringatan kepada daerah-daerah dengan kasus Covid-19 atau kematian meningkat. Sehingga semua daerah memiliki kewaspadaan yang sama dalam upaya penanganan di lapangan,” tegas Presiden Jokowi saat memimpin rakor percepatan penanganan Covid-19 melalui video conference bersama gubernur se-Indonesia.

 Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta kepada masyarakat NTB agar tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah dan menurunkan kasus Covid-19, terutama bagi warga Kota Mataram. Karena itu, pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi yang intensif kepada pemerintah Kota Mataram untuk mensosialisasikan protokol kesehatan yang masif kepada masyarakat.

“Kita akan langsung turun ke lapangan terutama di tempat-tempat keramaian, semua protokol kesehatan akan kita perkuat kembali seperti jaga jarak, pakai masker dan lain-lain,” ungkapnya usai mengikuti rapat bersama presiden di ruang kerjanya.

 Ummi Rohmi panggilan akrabnya wagub NTB tersebut, meminta bantuan kepada pihak TNI, Polri, Pol PP untuk meningkatkan jumlah personil di setiap pos-pos penjagaan sekaligus mengedukasi masyarakat betapa pentingnya protokol kesehatan. Juga menghimbau masyarakat tetap pakai masker, jaga jarak serta protokol Covid-19 lainnya. Sinergitas antara semua pihak juga menjadi faktor penting untuk mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di NTB terutama di Kota Mataram. “Untuk itu, setelah Kota Mataram masuk dalam 10 besar dengan kasus tertinggi di nasional. Diharapkan kewaspadaan kita terhada Covid-19 ini semakin tinggi. Sehingga sosialiasi untuk mengedukasi masyarakat harus terus digencarkan,” tegas Ummi Rohmi.(hms/sal)

Komentar Anda