Kota Bima Seperti TPA

SAMPAH: Sampah-sampah menumpuk sepanjang jalan di wilayah kota Bima, Selasa kemarin (27/12). Polisi dikerahkan membersihkan sampah dan lumpur akibat banjir bandang.

KOTA BIMA-Kondisi wilayah Kota Bima saat ini sangat memprihatinkan.

Kota tepian yang ditata pemerintah kota selama delapan tahun, kini tidak jauh beda seperti tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.  H ampir seluruh jalan protokol dan alteri di terdapat sampah yang menggunung. Sampah-sampah ini ada di tengah permukiman warga karena terseret banjir.

Sampah-sampah yang menumpuk ini terdiri dari lumpur, kayu, perabotan rumah tangga hingga kendaraan roda empat. Tumpukan kotoran ini juga sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Kondisi semrawut ini tidak ubahnya tempat pembuangan sampah.

Debu-debu juga kini mulai berhamburan. Sebab lumpur di sepanjang jalan sudah mulai mengering. Kondisi ini praktis membuat tanah mulai beterbangan. Namun kini, pemerintah kota dibantu personil TNI dan Polri berusaha membersihkan sampah-sampah  tersebut. “Kami juga mengerahkan alat berat dan 67 truk untuk mengangkut sampah,” ujar Plt Sekda Kota Bima Drs Muhtar Landa MH pada Radar Tambora, Selasa kemarin (27/12).

Alat berat tersebut milik Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi kota, provinsi dan pusat. Serta alat berat milik Kodim sepulau Sumbawa dan pinjaman dari kontraktor di wilayah kota dan Dompu.

Sedangkan truk pengangkut sampah disewa dari warga. Dan sebagian milik Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman kota.”Kami usahakan secepat mungkin untuk membersihkan sampah-sampah yang menumpuk,” tegasnya saat ditemui di kantor wali kota.

Wali Kota Bima HM Qurais H Abidin meminta warga untuk gotong royong membersihkan sampah. Sebab tanpa peran warga, sampah-sampah tersebut tidak bisa terbuang. “Saya minta warga untuk bersabar, sebab armada pengangkutan dan alat berat terbatas. Jadi tidak  bisa dilayani sekaligus apa yang menjadi keinginan warga,” katanya.

Menurut dia, untuk membuang sampah-sampah ini bukan perkara mudah. Sebab tidak sedikit truk yang terjebak di TPA. Karena jalan masuk menuju TPA dipenuhi lumpur. Untuk mengatasi persoalan tersebut, sementara ini pembuangan sampah akan dialihkan ke Kelurahan Dara sambil menunggu jalan menuju TPA bagus lagi.

Sementara itu instansi pemerintah di Kota Bima hingga Selasa (27/12) masih diliburkan.  Aktivitas pemerintahan di Kota Bima lumpuh total. Kantor – kantor masih terlihat begitu kotor. Lumpur yang mengendap dan sampah – sampah yang terbawa arus banjir sebagian besar belum dibersihkan.

Saat banjir bandang melanda Kota Bima satu pekan  lalu, sebagian besar kantor instansi pemerintah di Kota Bima terendam banjir. Bahkan ada yang mengalami kerusakan. Mulai dari kerusakan ringan, sedang hingga parah.

Infrastruktur pemerintah lainnya yang mengalami kerusakan cukup parah adalah fasilitas kesehatan dan pendidikan. Akibatnya pelayanan di bidang kesehatan tidak bisa dilakukan dengan maksimal.

Begitu juga halnya dengan infrastruktur pendidikan. Sejumlah bangunan sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan menengah atas mengalami kerusakan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Wali Kota Bima H Qurais H Abidin membenarkan lumpuhnya aktivitas pemerintahan di Kota Bima. Menurut Qurais, instansi pemerintahan diliburkan selama 15 hari paska musibah banjir bandang. Sesuai dengan masa siaga bencana yang ditetapkan hingga 5 Januari 2017 mendatang.”Untuk aktivitas pemerintahan memang lumpuh total. Kemungkinan akan aktif setelah tanggal 5 Januari mendatang,” jelasnya.

Menurut Qurais, infrastruktur pendidikan mengalami kerusakan cukup parah. Terbukti banyak bangunan sekolah yang rusak. Diantaranya 18 bangunan sekolah dasar, lima bangunan SMP dan empat bangunan SMA. Beruntung dalam bencana tersebut tidak ada korban jiwa. Karena saat kejadian, sekolah tengah dalam masa libur.

“Saya tidak bisa banyangkan berapa banyak pelajar yang akan jadi korban, seandainya bencana itu terjadi disaat siswa tengah belajar,” tuturnya.

Setelah korban banjir Bima disambangi Menteri Sosial RI Khofiffah Indar Parawansyah, Senin lalu (26/12). Kini giliran orang nomor dua di Indonesia yang akan meminjau lansung korban banjir di Bima. Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Biro Humas dan  Protokol, Lalu Wirajaya menyampaikan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla akan datang ke Bima hari   ini, Rabu (28/12). “Direncanakan jam 10.15 Wita Wapres sudah sampai Bima,” terang Wirajaya.

Setelah sampai Bima, direncanakan akan lansung menuju posko penanggulangan bencana banjir yang ada di Balai Kota. Setelah itu, Wapres akan meninjau lokasi bencana di beberapa lokasi. Pusat logistik juga menjadi perhatian Wapres. Kemudian barulah bertemu dengan masyarakat yang terkena dampak banjir. “Agendanya sih itu saja, setelah istirahat sekitar jam 2 siang ke bandara lagi balik ke Jakarta,” katanya.

Sementara itu, kondisi Kota Bima saat ini sudah mulai berangsur-angsur membaik. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum. “Kondisi siang ini cerah, tidak hujan. Masyarakat semua membersihkan rumah masing-maaing yang berlumpur karena banjir tanggal 21 dan 23 Desember lalu,” ucap Rum.

Disampaikan, jalan utama sudah mulai bersih dari sampah. Sebanyak 79 truk telah mengangkut sampah ditepi jalan yang dikumpulkan masyarakat. Pembersiham ini dibantu oleh TNI dan Polri serta masyarakat setempat tentunya. Pembersihan puskesmas dan Rumah Sakit (RS) juga sedang dilakukan, termasuk di sekolah-sekolah.

Tim medis TNI sendiri telah datang dari Mabes TNI dengan tenaga dokter dan pasukan serta obat-obatan yang  akan membantu daerah. “Semua puskesmas memang masih belum beroperasi karena masih dibersihkan. Apalagi alat kesehatan serta obat rusak karena terendam banjir,” ungkapnya.

Ditargetkan, tanggal 31 Desember sekolah sudah siap pakai untuk siswa yang akan masuk mulai 3 januari 2017. Sementara untuk Puskesmas diharapkan bisa bersih  paling lambat tanggal 3 Januari. “Intinya saat  ini pembenahan kembali, membangun kembali. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa meski banjir besar,” ucap Rum.

Sebagai bentuk solidaritas kepada korban bencana banjir bandang di Bima NTB,Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengirim bantuan kepada korban banjir bandang di Bima. Pengiriman bantuan kemanusiaan dari Kapolri ini dilepas oleh Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono di Mapolda NTB.

Menurutnya, Kapolri memberi atensi khusus kepada bencana banjir di daerah Bima dengan berempati mengirim bantuan. ‘’ Bantuan in dikirim sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam di Bima,’’ ujar Kapolda.

Dikatakannya, pengiriman bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena banjir bandang. Adapun bantuan yang dikirim antara lain berupa  18 ton beras, 1900 air mineral dan 500 mie instan. ” Ini akan dikirim sekarang (hari ini, red) untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah banjir,” katanya.(yet/nk/zwr/gal)