Korban Puting Beliung Berharap Bantuan Seperti Korban Gempa

PUTING-BELIUNG
PUTING BELIUNG: Tampak kondisi terkini (14/3), bangunan rumah-rumah milik warga Dusun Karang Bucu, Desa Jagaraga, setelah atapnya diterbangkan oleh angin puting beliung yang terjadi pada Rabu lalu (13/3). (FAHMY/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG — Puluhan warga korban puting beliung yang ada di Dusun Karang Bucu dan Dusun Tambang Eleh, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, yang rumahnya mengalami kerusakan cukup parah, baik atapnya hancur maupun temboknya roboh, hingga kini masih mengungsi di masjid setempat. Para korban juga sudah mendapatkan sejumlah bantuan dari BPBD Lobar, maupun Pemerintah Desa Jagaraga, berupa terpal, mie instan, beras, dan aneka kebutuhan hidup lainnya.

Terkait itu, Kepala Desa Jagaraga, Mukaram berharap warganya yang terkena bencana angin puting beliung, tidak hanya sekedar mendapatkan bantuan berupa terpal saja. Melainkan ada bantuan dalam bentuk lain yang bisa diberikan, seperti bantuan perbaikan rumah untuk para korban bencana gempa bumi. “Penanganan korban puting beliung diharapkan bisa seperti korban gempa,” harap Mukaram.

Baca Juga :  Jokowi Minta Rumah Korban Gempa Segera Dibangun

BACA JUGA: Puting Beliung Sebabkan 70 Rumah Rusak

Karena kalau hanya diberikan terpal, tidak mungkin warganya akan bertahan, atau membuat atap rumah dengan menggunakan terpal. Pihaknya berharap bisa diberikan bantuan berupa logistik bahan bangunan rumah, seperti seng dan lainnya. “Saya usahakan warga bisa mendapatkan bantuan-bantuan untuk perbaikan rumah,” jelasnya.

Baca Juga :  Baznas Lobar Bentuk Relawan Tanggap Bencana

Sementara Kepala Dusun Karang Bucu, Syaifullah, berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lobar, agar bisa segera memberikan bantuan kepada para korban. Terutama para korban yang terkena dampak secara langsung, baik warga yang rumahnya hancur, atap rumahnya rusak, dan warga yang rumahnya mengalami dampak ringan saja.

“Apalagi sekarang masih musim hujan. Para korban perlu di antisipasi kemana mereka akan tinggal atau mengamankan diri. Karena bencana itu datang tidak tahu kapan waktunya. Sehingga saya berharap untuk sementara ada posko yang didirikan,” harap Syaifullah. (ami)

Komentar Anda