
MATARAM–Bencana kekeringan masih melanda berbagai wilayah di Provinsi NTB.Meski hujan telah turun, namun ratusan ribu masyarakat masih kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Ada 318 desa di 9 kabupaten/kota sedang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih.
Menurut Daeng Hafifudin, salah satu warga desa Maringkik Kecamatan Keruak Lombok Timur, masalah kekeringan di NTB selalu dialami warga setiap tahun. Jangankan pada musim kemarau yang menyebabkan kekeringan, pada musim hujan saja masih sulit rasanya memenuhi kebutuhan air bersih.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat. Namun semua itu masih jauh dari kata cukup. Terlebih lagi, perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB maupun kabupaten masih rendah. “Kami sangat ingin Pak Gubernur datang melihat sendiri. Tapi mungkin karena kami tinggal di tempat terpencil, sehingga perhatian pemerintah juga kecil,” ucapnya kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (26/9).
Penduduk Maringkik yang mayoritas sebagai nelayan, belum mendapatkan pelayanan, sarana dan prasarana seperti masyarakat pada umumnya. Baik itu untuk kebutuhan fasilitas pendidikan, kesehatan, komunikasi, transportasi dan kebutuhan hidup lainnya. Terutama untuk kebutuhan air bersih yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah.