Korban Banjir Menggala Butuh Air Bersih dan Toilet

BANJIR: Warga Dusun Koloh Berora, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) saat menunjukkan rumah mereka yang rusak akibat banjir pada Selasa (9/5) lalu.(DERY HARJAN/RADAR LOMBOK )

TANJUNG – Kondisi masyarakat di beberapa dusun di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang pasca diterjang banjir pada Selasa (9/5) lalu, saat ini masih memprihatinkan.

Salah satunya di Dusun Koloh Berora. Di sana ada sekitar 31 unit rumah rusak. Terparah yang berada di dekat kali. Menurut penuturan warga sekitar, banjir datang tiba-tiba dan masuk ke pekarangan rumah warga. “Saat kejadian sekitar pukul 14.30 WITA. Diawali dengan hujan lebat dari wilayah Pusuk. Setelah hujan tiba-tiba air besar datang. Ketinggian air mulai 1 sampai 4 meter,” ujar Marhadi saat ditemui di lokasi, Kamis (11/5).

Marhadi yang juga Ketua RT di Dusun Koloh Berora ini mengaku bahwa setiap hujan lebat, air sungai memang selalu naik ke pekarangan rumah warga. Hanya saja yang terbesar baru kali ini. Sampai-sampai beberapa tembok rumah warga jebol dan beberapa isi rumah seperti kulkas, sepeda motor, televisi, berugak dan lainnya hanyut. “Toilet kami juga rusak dan tidak bisa difungsikan hingga saat ini,” ujarnya.

Saat ini mereka juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka berharap bisa segera dicarikan solusi atas permasalahan ini. Diduga banjir ini turut dipicu adanya pelebaran jalan provinsi dekat permukiman. Di mana saat pelebaran, banyak pohon besar ditebang.

Baca Juga :  One Gate System, Wabup: Tunggu Momen Tepat

Guna mencegah banjir, pihaknya berharap ada pemasangan tanggul di pinggir sungai dekat rumah mereka. “Itu sih harapan kami karena sampai sekarang kami masih trauma. Setiap kali hujan kami tidak bisa tidur. Kalau siang mungkin kami bisa segera evakuasi diri tetapi yang kami khawatirkan ketika malam hari,” bebernya.

Terkait kondisi warga, Marhadi mengaku bersyukur saat kejadian warga segera mengevakuasi diri ke daerah yang lebih tinggi. Hingga saat ini masih ada warga yang mengungsi ke rumah keluarganya karena rumah belum bisa ditempati.

“Semoga saja ada perhatian pemerintah nantinya. Kalau sembako, obat-obatan, selimut dan lainnya alhamdulillah sudah ada yang bantu, baik dari relawan, desa, anggota DPRD dan lainnya. Selain pembuatan tanggul kami juga butuh toilet. Saat ini semuanya rusak dan tidak bisa kami pakai,” bebernya.

Baca Juga :  Yayasan Chili House Menolak Ditutup oleh Pemdes Medana

Kepala Desa Menggala, Lalu Sapta mengatakan bahwa di desanya memang rawan bencana. Terutama di Dusun Bentek, Koloh Berora dan Jeruk Manis. “Di Dusun Bentek misalnya. Itu sudah dua kali kejadian (banjir),” ungkapnya.

Karakter banjir di desanya memang cepat berlalu airnya. Setiap banjir terkadang tidak sampai satu jam airnya surut. Hanya saja kerusakan yang ditimbulkan itu cukup fatal. “Ini jadi catatan kita ke depan bagaimana untuk menyelesaikan persoalan ini. Terkait bantuan alhamdulillah ada dari Dinas Sosial, BPBD dan Baznas. Kita juga dari desa ada menganggarkan untuk bantuan korban bencana,” bebernya.

Untuk perbaikan tanggul dan perbaikan rumah, jamban dan jembatan yang rusak, pihaknya akan berkordinasi dengan para pihak terkait. Pasalnya ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Untuk jamban informasinya nanti ada bantuan dari Dinas PUPR. Untuk hal lainnya kami nanti akan meminta bantuan kepada para pihak terkait. Semoga bisa diatensi,” pungkasnya. (der)

Komentar Anda