MATARAM-Korban banjir di Kota Mataram belum mendapatkan bantuan Sembako dan lain-lain setelah banjir menerjang beberapa hari lalu. Korban baru sebatas diberi bantuan karung untuk diisikan pasir sebagai tanggul.
Di Kelurahan Taman Sari misalnya. Di sini ada beberapa kampung yang terendam banjir akibat luapan Sungai Unus seperti Lingkungan Irigasi, Seruni, Taman Kapitan, Gatep Permai dan Gatep Indah. Hal ini disampaikan oleh Lurah Taman Sari Arief Satriawan kemarin. Jumlah rumah yang terendam sekitar 200 unit. Arief mengatakan, bantuan dari BPBD hanya karung sewaktu kejadian. “ Bantuan karung dibuat warga sebagai tanggul sementara,” ungkapnya.
Ia berharap kondisi ini menjadi pelajaran bersama. Korban banjir di Kelurahan Pejeruk juga sama. Air kiriman air dari arah Rembige Ampenan Utara membuat empat lingkungan terendam yakni Kebon Jeruk Baru, Kebon Jeruk, Pejeruk Sejahtera dan Pejeruk Perluasan. Totalnya 150 rumah. Warga hanya diberikan bantuan berupa karung. Sampai saat ini belum ada bantuan susulan. “ belum ada,” ungkap Lurah Pejeruk Abdul Wahab.
Rata-rata Lurah menegaskan sudah menyerahkan data. Koordinator Tagana Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Mataram Kurnia mengatakan, bantuan berupa logistik seperti makanan siap saji serta beras telah disalurkan. “ Sudah disalurkan. Sejak terjadi banjir, korban sudah diberikan. Kami hanya terkait logistik bantuan,” katanya.
Sementara itu Bank NTB akan menyalurkan dana CSR nya untuk membantu korban banjir. Penyaluran akan dilaksanakan melalui Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Dedi Supriadi mengatakan, Bank NTB memberikan bantuan dari dana CSR-nya berupa 300 paket Sembako.” Hari ini akan kami terima bantuan ini secara simbolis dari Bank NTB,” ungkap Dedi saat ditemui kemarin (20/12).
Bantuan rencananya akan disalurkan ke korban banjir di Lingkungan Kekalek, Babakan dan Sekarbela.
Tidak hanya dari Bank NTB, bantuan serupa juga datang dari pihak lain, diantaranya Pemprov NTB melalui BPBD NTB, PDAM dan lain-lain. “ Kalau dana tanggap darurat pemerintah belum ada dikeluarkan,” tegasnya.
Dedi tidak mengetahui berapa jumlah korban sebenarnya dan berapa yang paling membutuhkan. Yang jelas kata Dedi, bantuan akan disalurkan kepada masyarakat di tiga kelurahan.
Sementara itu Direktur Umum Bank NTB Baiq Dien Rosana Juwita mengaku pihaknya tergerak memberikan bantuan melalui program CSR perusahaan. Ia mengakui bantuan terbatas. “ Banjir kemarin hampir terjadi di semua wilayah NTB, jadi kami berusaha membagi secara adil dengan kemampuan CSR kami yang terbatas,” terangnya singkat.(dir/ami)