Ketua Komisi IV DPRD Lobar Munawaris Haris, mengaku prihatin dengan aksi coret-coret dan konvoi pelajar ini. Meskipun SMA/SMk bukan lagi menjadi wewenang dan tanggung jawab pemkab. ‘’Pemprov kita harapkan berkoordinasi dengan sekolah untuk menertibkan siswa mereka,’’ imbuhnya.
Di lain sisi, nilai rata-rata UN SMA/SMK di NTB anjlok. Nilai semua kabupaten/kota turun drastis. Terutama jurusan IPA dan IPS. Kenyataan ini sekaligus mengubur harapan pemprov masuk nominasi 10 besar dalam momentum ini.
Ketua Panitia UN Provinsi NTB H Syukron membeberkan, jumlah nilai rata-rata UN SMA tahun 2016/2017 jurusan IPA 270.09. Tahun 2017/2018 ini turun menjadi 258.02. Begitu juga dengan jurusan IPS pada UN 2016/2017, nilai rata-ratanya 253.25. Namun, tahun 2017/2018, nilai rata-ratanya menurun menjadi 240.24. “Hanya nilai rata rata jurusan bahasa yang masih bertahan, bahkan ada sedikit peningkatan. Berbeda dengan jurusan IPA dan IPS, kita justru mengalami penurunan yang drastis,” bebernya.
Begitu juga untuk SMK, tahun 2016/2017 meraih nilai rata-rata 186.86. Sementara UN tahun 2017/2018 menurun menjadi 153.44. ‘’Penurunan drastis disebabkan beberapa faktor, seperti manajemen sekolah, kualitas guru, ketekunan siswa dan sejenisnya,’’ sebutnya.