Kontraktor Proyek Jalan Terancam Sanksi

jalan
PERIKSA : Kepala Dinas PU Kota Mataram H. Mahmudin Tura memeriksa proyek jalan hotmix di sebelah timur kantor Gubernur NTB kemarin. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Kinerja kontraktor proyek infrastruktur jalan di Kota Mataram dievaluasi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram H. Mahmudin Tura. Dari hasil evaluasi, capaian proyek jalan hotmix baru mencapai 60 persen. Mahmudin mengancam akan memberikan sanksi kepada kontraktor. Diantaranya mereka masuk dalam daftar blacklist, tidak akan mendapat proyek pada tahun depan. Ini terutama bagi kontraktor yang tidak bisa menuntaskan proyek hotmix jalan lingkungan sampai batas kontrak yang telah ditetapkan yakni 30 Desember mendatang.

Ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera agar tidak terulang kembali pada tahun depan. Proyek jalan lingkungan dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 99,2 miliar. Jalan yang diperbaiki sepajang 60 kilometer. “ Kita telah mewanti-wanti para kontraktor untuk tidak sampai terlambat. Pada pertengahan bulan ini harus mencapai  80 persen, ungkapnya. 

Baca Juga :  Jalan Menuju Kawasan Wisata Jadi Prioritas

Semua kontraktor kata Mahmudin, telah melaporkan  progress proyek masing-masing setiap hari. Dari 15 paket, ada 14 rekanan yang mengerjakan. “ Kita sudah ingatkan jauh lebih awal. Untuk jalan hotmix secepatnya diselesaikan. Namun tidak lepas dari kualitas yang harus diutamakan,” tegasnya.

Mahmudin lantas melakukan pemantuan beberapa proyek jalan seperti di Jalan Pariwisata samping kantor Gubernur NTB. Ia telah memantau serta melakukan evaluasi. Dengan kondisi cuaca saat ini, proyek hotmix belum ada yang terganggu. Kebanyakan para rekanan melakukan pengerjaan hotmix pada pagi hari dan malam hari, karena aspal jalan juga tergantung pada cuaca, kalau hujan mudah rusak sehingga diminta untuk hotmix jalan pada saat cuaca panas.

Baca Juga :  Warga Hentikan Pengerjaan Jalan Prako-Beleka

Terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Mataram Rangga Danu Mainanga meminta kontraktor pelaksana terus diawasi. Jangan sampai proyek kejar tayang sehingga kualitas proyek buruk. “ Kita minta terus dipantau. Rekanan yang nakal diberikan teguran,” katanya.

Saat ini katanya, dewan juga melakukan pengawasan dan pemantuan. Beberapa proyek fisik menjadi perhatian.(dir)

Komentar Anda