SELONG – Penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengerukan kolam labuh Pelabuhan Haji masih berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi- saksi. Kelanjutan penanganan kasus ini, penyidik mengaendakan pemeriksan rekanan atau kontraktor yaitu PT Guna Karya Nusantara (GKN) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) inisial N. Dimana N bersangkutan saat ini masih bertugas di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK).
Untuk pemeriksaan kontraktor telah dilakukan pada Senin (8/3). Dalam pemeriksaan itu kontraktor yang berasal dari Bandung ini dicecar puluhan pertanyaan oleh penyidik. Terutama berkaitan dengan prosen tender yang dimenangkan oleh GKN, termasuk berkaitan dengan uang muka sebesar Rp 7,6 miliar yang sampai sekarang belum mau dikembalikan meski proyek gagal dikerjakan.” Untuk kontraktor sudah diperiksa kemarin (Senin red),” kata Kasi Intel Kejari Lotim, M.Rasyidi, ketika dikonfirmasi koran ini kemarin.
Sedangkan untuk pemeriksaan PPK sendiri dijadwalkan Selasa (9/3). Namun pemeriksan ditunda karena ada sejumlah penting yang harus dikerjakan. Tapi dipastikan, yang tertunda segera akan dijadwalkan kembali.” Senin mendatang kita agendakan untuk diperiksa kembali,” jelasnya.
Proses pemeriksaan saksi – saksi kata dia, masih akan terus berlanjut. Karena mengingat masih banyak saksi yang berkaitan dengan pengerjaan proyek ini yang sebelumnya sempat dipanggil tapi tidak bisa datang.
Penyidik telah mengantongi bukti kuat terkait indikasi tindak pidana korupsi. Saat ini penyidik masih menunggu hasil audit BPKP baru kemudian akan tentukan langkah selanjutnya berkaitan dengan penetapan tersangka. Dan juga saksi yang diperiksa sudah sampai puluhan. Baik itu mantan pejabat penting di Lotim maupun yang masih aktif. Diantara yang telah diperiksa yaitu mantan Bupati Lotim Ali BD. Yang bersangkutan setidaknya sudah dua kali memenuhi panggilan. Setelah itu pemeriksaan berlanjut ke mantan Sekda Rohman Farli. Dua mantan pejabat penting di Lotim juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam proyek tersebut.(lie)
