Penelusuran Kontak Langsung Menag Terus Dilakukan

DIPERIKSA : Salah satu orang yang dianggap pernah kontak dengan Menag RI jalani pemeriksaan rapid tes Covid atau swab antigen di Balai Labkes Provinsi NTB, Selasa (22/9/2020).

MATARAM – Gugus Tugas Provinsi NTB terus melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak langsung dengan Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah berkunjung ke NTB belum lama ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, begitu Menag terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan langkah penanganan. Penelusuran kontak ini difokuskan pada orang-orang yang sudah kontak langsung dengan Menag saat berkunjung ke NTB pada tanggal 16-17 September lalu. “Ya ini (tracing) terus kita lakukan, sambung menyambung, namanya juga kontak tracing,”ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Lombok, Selesa sore (22/9/2020).

dr Eka juga menyampaikan, di hari kedua paska Menag dinyatakan positif, pihaknya juga telah bersurat kepada 38 orang yang melakukan kontak untuk menjalani pemeriksaan swab antigen. “Untuk hari ini (Selasa,red) kami sudah keluarkan surat kepada 38 orang untuk diperiksa. Tetapi apakah semua hadir kami belum cek lagi,”ungkapnya.

Sebelumnya, kata dr Eka pihaknya juga mengeluarkan surat kepada empat orang pejabat pemprov agar dilakukan pemeriksaan swab. Keempatnya yakni Gubernur NTB, Sekda, Karo Kesra dan Karo Humas. Tapi hasilnya negatif semua. “Tapi kalau hari ini apakah semua datang untuk memeriksa itu yang saya belum tahu, karena belum cek berapa orang yang hadir,”katanya.

dr Eka juga menegaskan, untuk hasil pemeriksaan pihaknya belum bisa membeberkan, meski ada salah satu pasien yang diperiksa hasilnya reaktif. Rencananya akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction  (PCR) swab test di salah satu rumah sakit yang ditunjuk. “Tidak boleh saya kasi tahu, karena tidak boleh membuka rahasia pasien. Tidak boleh membuka rahasia pasien titik,”katanya.

dr Eka menegaskan, bagi pasien yang sudah dinyatakan reaktif agar melakukan karantina mandiri sebelum keluar hasil swab PCR. Karena jika sudah keluar hasil swab maka akan dilakukan isolasi. “Bagi pasien yang reaktif ya harus karantina, sambil menunggu swab jika positif ya harus isolasi,”tegasnya.

Di tempat terpisah juga tambahkan Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, dengan banyaknya orang keluar masuk ke NTB setiap hari, maka bagi pelaku perjalanan agar mematuhi protokol Covid yang sudah diterapkan Pemprov NTB. Pelaku perjalanan harus menunjukkan hasil rapid tes. “Yang masuk ke daerah kita. Kita pastikan orang yang sudah melakukan rapid tes non reaktif. Nanti jika ditemukan kasus maka kita lakukan treatment kepada mereka,”tegasnya.

Pemprov NTB juga akan memperketat orang keluar masuk ke NTB, baik melalui jalur penyembarangan lewat laut maupun udara. Orang yang masuk ke NTB, mesti dalam kondisi baik atau non reaktif dengan menunjukkan surat keterangan kesehatan. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penularan Covid-19. Pihaknya telah bersurat kepada semua jasa penyembarangan yang mewajibkan bagi pelaku perjalanan harus dilengkapi dengan surat telah menjalani rapid tes Covid-19. “Ya, artinya jasa penyembarangan itu, baik mode laut, darat dan udara kita akan lakukan hal yang sama. Jadi bukan untuk udara saja, kemudian orang beralih ke laut. Karena orang yang menggunakan mode laut dengan bus itu juga bahaya. Maka kita pastikan orang yang masuk ke daerah kita sudah dalam keadaan rapid tes, “sambungnya.

Sekda juga tegaskan, penularan itu tidak hanya terjadi ketika orang menggunakan jalur penyemberangan menggunakan pesawat yang berbahaya, tetapi justru menggunakan mode transportasi bus antar provinsi yang malah lebih berbahaya. Karena orang melakukan perjalanan membutuhkan waktu yang cukup panjang. “Apalagi bus-bus antar provinsi misalnya, dengan durasi sekian lama di dalam bus. Kan kita sama-sama ingin selamat,”imbuhnya. (sal)

Komentar Anda