Konsumsi Pertalite Meningkat 118 Persen

MATARAM—Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Provinsi NTB hingga Oktober 2016 mengalami kenaikan signifikan, hingga 118 persen dibandingkan akhir 2015. Kenaikan ini dipengaruhi minat masyarakat yang semakin tinggi, dan didukung perluasan outlet yang menjual Pertalite di provinsi ini.

Area Manager Communication and Relations Jatimbalinusra, Heppy Wulansari menjelaskan, konsumsi Pertalite pada Oktober 2016 mencapai 3.493 kilo liter (KL), atau meningkat 118 persen dibandingkan realisasi pada akhir 2015 yang sekitar  1.097 KL. Ini merupakan kemajuan yang signifikan sejak pertama kali dijual di Lombok pada September  2015, dan di Sumbawa pada 7 Oktober 2016 lalu.

Baca Juga :  Lebaran, Konsumsi Pertalite Melonjak 92 persen

“Antusias konsumsi memang sangat bagus terhadap Pertalite. Bahkan ketika baru diluncurkan di Sumbawa pada 7 Oktober 2016, tepatnya di SPBU 54.843.09 Lape, Sumbawa, Pertalite langsung terjual hingga 3 KL dalam 1 hari,” kata Heppy, Sabtu (5/11). 

Antusias konsumen yang tinggi ini langsung direspon Pertamina dengan mengirimkan tambahan supply Pertalite pada tanggal 10 Oktober 2016 di SPBU 54.843.01 KM 04 Sumbawa. “Itupun langsung terjual 4 KL di hari pertama,” ujarnya.

Lebih lanjut Heppy menjelaskan, jumlah SPBU yang menjual Pertalite di NTB hingga Oktober 2016 mencapai 34 SPBU, yang tersebar 30 SPBU di Lombok, dan 4 SPBU di Sumbawa. Adapun total SPBU di seluruh NTB mencapai 66 SPBU. Dengan demikian maka lebih dari 50 persen SPBU di NTB sudah menjual Pertalite. Jumlah ini akan terus ditambah hingga akhir tahun dapat mencapai 40 SPBU yang menjual Pertalite di NTB.

Baca Juga :  Tahun Baru, Konsumsi Pertalite Naik 40 Persen

Pertalite merupakan BBM yang memiliki kandungan RON 90, dan cocok digunakan untuk semua kendaraan dengan kompresi mesin 9 sampai 10 banding 1 yang banyak digunakan di tanah air. Tingkat kandungan oktan yang ada dalam BBM memang menjadi sangat penting, karena semakin tinggi angka oktan, maka tingkat efisiensi pembakaran juga semakin tinggi. (luk)

Komentar Anda