Konsumsi LPG 3 Kg Diprediksi Meningkat

ILUSTRASI LPG

MATARAM—Jelang Hari Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Pertamina Marketing Operation Region V melakukan sejumlah upaya untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG dalam kondisi aman, terutama di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Area Manager Communication and Relations Jatimbalinusra, Heppy Wulansari menjelaskan, pihaknya memperkirakan adanya kenaikan konsumsi untuk beberapa produk BBM dan LPG. Hal ini seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat berpergian dan kegiatan memasak pada masa Liburan Natal dan Tahun Baru.

“Kami sudah mengantisipasi kenaikan konsumsi untuk BBM dan LPG berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya," kata Heppy Wulansari, Senin (19/12).

Karena itu lanjut Heppy, Pertamina menyiapkan beberapa langkah dan upaya untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan BBM dan LPG. Apalagi pada masa liburan ini, kemungkinan tingkat kunjungan di NTB meningkat, yang tentunya berdampak pada kebutuhan BBM dan LPG juga.

Beberapa produk yang diprediksi mengalami kenaikan di NTB adalah Pertalite sebesar 16 persen dibanding kondisi normal yang sebesar 114 KL per hari. Kenaikan juga diprediksi terjadi pada konsumsi Pertamax sebesar 9 persen dan Premium sebesar 9 persen.

Rata-rata konsumsi harian Premium adalah sebesar 1.003 KL per hari. Sedangkan untuk konsumsi Solar diperkirakan sedikit turun 1persen dari rata-rata normal sebesar 441 KL per hari. Hal ini dikarenakan sejumlah aktivitas kendaraan berat yang berkurang.

Sedangkan untuk LPG 3 Kg diperkirakan mengalami kenaikan hingga 16 persen di atas rata-rata normal yang sebesar 5.498 MT menjadi sekitar 6.414 MT. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas memasak pada masa liburan tersebut.

Tidak hanya BBM dan LPG, konsumsi avtur juga diperkirakan naik karena sejumlah airlines yang menambah extra flights untuk mengakomodir lonjakan penumpang di masa liburan. Kenaikan signifikan terjadi di Bandara Internasional Lombok yang pada kondisi normal kebutuhan avturnya sebanyak 85 KL per hari, maka diperkirakan meningkat 6 persen menjadi 90 KL per hari.

Heppy menambahkan, dengan prediksi kenaikan konsumsi tersebut, maka Pertamina melakukan sejumlah upaya antisipasi yaitu, pembentukan Tim Satgas yang bertugas memantau kecukupan stok BBM, LPG dan Avtur, distribusi ke outlet penyalur hingga kehandalan sarfas yang diperlukan. Melakukan buffer stock di Terminal BBM, menyiapkan Terminal BBM untuk operasional 24 jam jika diperlukan, berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengamanan penyaluran BBM dan LPG, menyiagakan SPBU penjual LPG 3 Kg sebagai penyeimbang harga jual LPG 3 Kg.

Menurut Heppy, dengan sejumlah upaya ini, maka Pertamina berharap kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan masyarakt dapat menjalani liburannya dengan nyaman. Apabila masyarakat mengalami keluhan untuk mendapatkan BBM dann LPG, dapat menghubungi Contact Pertamina di nomor 1-500-000. "Kami berharap dengan berbagai antisipasi ini, maka tidak akan ada LPG 3 kg yang langka ataupun BBM yang kehabisan stok," tutupnya.(luk)