Konstruksi Proyek Kereta Gantung Rinjani Dimulai Akhir 2022

M Rum

MATARAM – Rencana kontruksi pembangunan proyek kereta gantung Rinjani akan dimulai akhir tahun 2022. Pasalnya saat ini investor asal Tiangkok, China sedang menggarap Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum menyampaikan, bahwa saat ini investor pembangunan proyek kereta gantung Rinjani mulai berjalan. Pasca dua tahun tertunda akibat dampak pendemi Covid-19. “Proyek kereta gantung Rinjani sekarang mulai jalan. Dia (investor) sudah datang lagi dari Tiangkok, sekarang sedang menyusun Amdal-nya. Kemudian juga dia akan membuat MoU dengan Pemprov,” ujarnya kepada Radar Lombok, Minggu (24/4).

Pembangunan proyek kereta gantung Rinjani sendiri nanti akan ditangani langsung oleh PT. Indonesia Lombok Resort (ILR) yang merupakan perusahaan milik dari investor asal Tiangkok tersebut. Ditergetkan kontruksi pembangunan akan dimulai pada akhir 2022 setelah Amdal dan izin lainnya telah rampung. “Penyelesaian Amdal paling cepat tiga bulan. Setelah Amdal jadi baru akan mengurus izin-izin berikutnya, baru boleh dia lakukan kontruksi. Ya paling awal terget kontruksi pada akhir tahun ini,” kata Rum.

Rum merasa yakni jika pembangunan proyek kereta gantung Rinjani itu dapat secara terealisasi. Terlebih komitmen keseriusan dari pihak investor sejak lama telah menyerahkan uang jaminan investasi kepada Pemda NTB sebesar Rp 5 miliar. “Mereka juga sudah lama taruh uang jaminan sebesar Rp 5 miliar sebagai bentuk komitmennya. Makanya kita serius sama dia karena mereka juga sangat serius dengan menaruh uang jaminan itu. Apalagi dia menggunakan nama Lombok  sebagai nama perusahaan, ini betul-betul ingin membumi nama Lombok,” tandasnya.

Baca Juga :  Sidak Pelabuhan, Pj Gubernur: Sosialisasi E-Tiket Belum Optimal

Rum belum dapat memastikan apakah pembangunan proyek kereta gantung Rinjani akan menjadi salah satu kereta gantung terpanjang didunia atau tidak. Karena belum dibahas secara tehnis pembangunannya. “Makanya besok kita akan rapat sama dia untuk teknisnya,” ucapnya.

Proyek kereta gantung akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani yang berlokasi Aik Berik yang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah Provinsi NTB. “Tapi secara detail dimana lokasi pembangunan besok kami akan minta data lengkapnya,” sambung Rum.

Disingkung mengenai pro dan kontrak terhadap pembangunan kereta gantung Rinjani yang berpotensi akan merusak lingkungan hutan, kata Rum, pihaknya telah memastikan jika lokasi pembangunan proyek kereta gantung tidak akan merusak kawasan hutan. Sehingga sudah tidak ada masalah terkait dengan dibangunnya proyek itu, karena pihak investor juga telah mendapatkan izin dari pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). “Jadi sudah tidak ada masalah soal rencana pembangunan kereta gantung Rinjani karena mereka sudah mendapatkan izin dari TNGR. Karena memang tidak mengganggu hutan,” terangnya.

Baca Juga :  Invoice Palsu Dewan Harus Diusut

Bahkan menurutnya, dengan adanya proyek Kereta gantung Rinjani akan mudah melakukan pemantuan terhadap ilegal loging dikawasan hutang gunung Rinjani. Yang mungkin selama ini susah terpantau sehingga kegiatan ileggal loging kerap terjadi. Sehingga keberadaan kereta gantung ini secara tidak langsung akan membantu dalam pengawasan hutan. “Justru saya curiga, bagi orang yang tidak setuju dengan kereta gantung ini jangan-jangan pelaku ileggal loging. Karena kalau ini sudah beroprasi mereka akan mudah ketahuan jika melakukan ileggal loging,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Madani Mukarom yang dikonfirmasi terkait dengan rencana pembangunan proyek kereta gantung Rinjani di kawasan hutan yang berada Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Belum dapat memberikan keterangan. (sal)

Komentar Anda