
MATARAM – KONI NTB terus menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait persiapan PON XXIi Nusa Tenggara/2028, termasuk dengan Komisi V DPRD NTB yang membidangi sektor olahraga. KONI NTB memaparkan sejumlah program kerja dan progres persiapan tuan rumah PON 2028, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPRD NTB.
“Kami sekarang sedang mengejar SK Menpora terkait penetapan tuan rumah PON 2028. Inilah yang menjadi dasar nanti Pemprov NTB bisa bekerja dengan maksimal,” ujar Ketua KONI NTB Mori Hanafi dihadapan Komisi V DPRD NTB.
Mori menegaskan, meskipun ada beberapa pihak yang meragukan kesiapan NTB sebagai tuan rumah, namun KONI NTB bersama pemprov sudah merampungkan master plan. Bahkan master plan sudah diserahkan ke sejumlah stakeholder termasuk KONI Pusat dan kemenporan,
“Dengan tuntasnya master plan itu berarti sudah 30 persen persiapan,” katanya.
Menurut Mori, dari perencanaan awal dan sudah disusun dalam master plan, kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp4 triliun. Itu mencakup revitalisasi sejumlah venue pertandingan dan biaya pelaksanaan PON 2028.
“Kami berharap ada pertemuan lanjutan dengan Komisi V untuk membahas secara rinci. Semoga setelah rapat kerja ini ada klinis bersama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mori mengatakan selain persiapan PON 2028, KONI NTB juga mempersiapkan Porprov 2026. Persiapan detail porprov juga sudah mulai dirancang dari sekarang. Karena porprov nanti berbeda dengan sebelumnya. Semua cabor yang dipertandingkan adalah cabor yang ada di PON 2028.
Selain itu, pelaksanaannya juga akan mencoba venue-venue yang akan digunakan untuk PON 2028.
“Ini adalah simulasi untuk PON 2028. Kita ingin cabor bisa mencari atlet dari porprov. Karena semua nomor pertandingan bisa kita ikuti di PON nanti,” pungkasnya. (rie)