Komunitas Justmine Voice Entertainment, Lelang Barang Bekas Berkualitas Milik Artis dan Tokoh

LELANG MERCHANDISE: Para pemuda di Loteng yang tergabung dalam Komunitas Justmine Voice Entertainment, ketika melelang barang atau merchandise milik artis atau tokoh dengan harga yang murah. ( M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK )

Para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Justmine Voice Entertainment, memiliki cara tersendiri untuk mengkampanyekan kelestarian lingkungan. Salah satunya, yakni dengan menjual berbagai barang bekas yang merupakan merchandise dari para artis dan tokoh ternama di Indonesia, bahkan hingga Dunia, untuk aktivitasnya.

———————
MELALUI kegiatan yang diberi nama “Talk.In Thifting”, Komunitas Justmine Voice Entertainment menggelar berbagai barang bekas berkualitas di salah satu angkringan di Kota Praya, Kabupaten Lombok tengah (Loteng).
Aneka barang seperti pakaian, celana, sepatu, baju barang-barang lainnya, yang kesemuanya barang bekas yang terkenal pada tahun 1970 – 1980 an, pun dengan harga yang cukup mahal zaman itu, dilelang atau dijual dengan harga yang murah meriah.
Cara ini ditempuh Komunitas Justmine Voice Entertainment, selain dapat menimbulkan nostalgia atau kenangan bagi para pembelinya, sekaligus juga dapat mengurangi limbah bekas tekstil dan barang-barang bekas lain yang sebenarnya masih layak pakai. Pun ajang untuk pelestarian lingkungan karena mngurangi sampah limbah tekstil.

Ketua Komunitas Justmine Voice Entertainment, Ludiansyah Pratama menceritakan, komunitas mereka berada di Kecamatan Praya, dengan jumlah anggotanya sekitar 25 orang. Mereka kemudian merintis usaha dengan melelang barang-barang bekas layak pakai seperti baju, dan tentunya berkualitas, dengan harga yang sangat murah.

“Misalkan baju dari era 70-80 an, atau baju lama dengan kualitas layak pakai. Kalau dahulu pada masa itu harganya Rp300 ribu, maka kita akan jual dengan harga hanya Rp 80 ribu saja. Bahkan ada juga barang yang harganya saat itu jutaan rupiah, juga kita jual murah-murah. Bahkan untuk mendapatkan harga yang paling murah, pembeli juga bisa tawar menawar harga,” ujar Ludiansyah, kepada Radar Lombok, kemarin.
Disampaikan, rerata barang yang mereka jual itu yang memiliki sejarah dan tren di zamannya. Karena memang kebanyakan barang merchandise orang-orang terkenal. Seperti pakaian milik band legendaris, atau ada juga pakaian yang sudah ada tandatangan dari band populer.
“Barang itu misalkan baju (kaos) Slank dengan tanda tangan asli Bimbim (personil Slank, red). Yang jelas, semua barang-barang yang kita lelang atau jual ini ada nilai sejarah atau historisnya,” jelas Ludiansyah.
Lelang untuk umum ini dilakukan, sebagai upaya untuk menyatukan para generasi muda yang punya usaha barang bekas yang bagus. Karena memang di Lombok ini, ada banyak generasi muda yang memiliki usaha barang bekas yang berkualitas. “Disatu sisi, kita ingin melestarikan lingkungan. Karena memang limbah terbesar merupakan limbah tekstil,” terangnya.

Pihaknya berfikir dari pada membuang pakaian bekas yang mereka miliki, yang pada akhirnya menjadi limbah, mengapa tidak dilelang atau dijual saja. Disatu sisi, pihaknya juga ingin membuktikan bahwa memiliki baju atau pakaian layak pakai berkualitas, tidak harus dengan cara membeli yang baru. “Yang jelas baju bekas ini layak pakai dan memiliki sejarah,” jelasnya.

Ludansyah mengakui, kelompoknya mendapatkan barang-barang bekas milik para artis atau tokoh ini melalui jaringannya yang antar daerah. Sehingga pakaian yang mereka lelang ini, tidak semuanya merupakan pemberian artis kepada mereka secara langsung, tetapi juga membeli.
“Jadi kelompok kita ini ada jaringan dengan komunitas serupa di daerah-daerah lain. Dari sana kita komunikasi terkait pakaian atau barang lainnya, sekaligus keterangan asal-usul atau sejarah barang yang akan kita lelang itu merchandise dari siapa saja,” pungkasnya. (M HAERUDDIN – LOMBOK TENGAH)

Komentar Anda