Komunitas HALo Dukung UKM Tenun Sukarara

BANTUAN : Komunitas HALo menyerahkan bantuan CSR untuk perajin kain tenun Sasak di Desa Sukarara.

PRAYA – Paguyuban klub motor Honda Asosiasi Lombok (HALo) menyambut gelaran event World Superbike (WSBK) 2023 dengan menggelar touring dan aktivitas sosial ke salah satu usaha kecil menengah (UKM) tenun lokal yang terdapat di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah.

Desa Sukarara dikenal sebagai penghasil kain tenun lokal khas Sasak, Lombok. Melihat potensi usaha lokal yang dapat mendongkrak pariwisata, apalagi Kabupaten Lombok Tengah yang kini ramai dilirik dunia berkat Sirkuit Internasional Mandalika, moment ini dimanfaatkan oleh komunitas HALo dalam memberikan dukungan dengan turut mensupport dalam bentuk sumbangan materi dan promosi.

Pada Sabtu (4/3), komunitas HALo menggelar aktivitas CSR dengan sasaran UKM Tenun Miate Karunia Central. Kegiatan CSR ini diawali dengan touring bersama puluhan anggota club yang tergabung dalam paguyuban HALo. Berkumpul di halaman kantor Main Dealer sepeda motor Honda NTB, sebelum rombongan dilepas terlebih dahulu diberikan edukasi berkendara #Cari_Aman kepada seluruh peserta.

Baca Juga :  Komunitas HALo Dukung Produk UMKM Lokal Bangkit

Keselamatan adalah hal utama yang harus dijaga selama kegiatan berlangsung. Seluruh peserta wajib menggunakan Riding Gear komplit untuk meminimalisir cedera dari hal-hal yang tidak diinginkan ketika diperjalanan.

“Saat briefing pagi kami informasikan susunan agenda hari ini yaitu touring menuju ke lokasi CSR di Desa Sukarare kemudian dari sana seluruh komunitas akan langsung menuju ke Mandalika untuk nobar,” jelas Satria Wiman Jaya selaku PIC Community Astra Motor NTB.

Presidium HALo Yuli Israno menjelaskan dipilihnya UKM Tenun Miate Karunia Central yang berada di jalan Tenun Sukarare Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, sebab daerah ini merupakan salah satu penghasil kain tenun songket legendaris yang terdapat di Pulau Lombok.

Baca Juga :  Memasuki Usia 3 Tahun, Komunitas HAI Lombok Semakin Eksis

Warganya rata-rata berprofesi sebagai perajin tenun. Tradisi ini tetap dijaga turun temurun untuk melestarikan budaya. Masyarakat yang berkunjung ke Desa Sukarare juga dapat langsung menyaksikan proses pembuatan kain songket tenun Sasak.

“Untuk harga kain tenunnya beragam, mulai dari 100 ribu,” sebut Rano.

Adapun bantuan sosial yang diberikan berupa sumbangan dana untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para perajin kain tenun, serta aktivitas promosi yang dilakukan oleh anggota HALo melalui akun sosmed pribadi masing-masing untuk memperkenalkan kain tenun Sukarare sebagai salah satu produk lokal yang patut dibanggakan.

“Semoga dukungan kami ini dapat mendongkrak penjualan kain tenun songket khas Sukarare dan dalam kondisi endemi tingkat pariwisata dapat kembali normal, sehingga bisa meningkatkan penjualan kain tenun untuk dijadikan cendramata oleh wisatawan,” tutup Rano. (luk)

 

Komentar Anda