Komisi III Khawatir Kualitas Proyek Buruk

Lalu Muhammad Zaky (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Sebanyak 62 paket proyek tender yang masuk ke Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULP) sampai saat ini masih banyak paket-paket proyek ini belum selesai proses lelangnya. Seharusnya memasuki pada akhir bulan Juli ini paket-paket proyek sudah bisa terealisasikan. “Proses lelang paket-paket proyek di ULP masih banyak belum tuntas, tentu menjadi bahan pertanyaan kami di Komisi III. Kenapa prosesnya lelang leletnya sekali tanpa adanya target-target,” ucap Anggota Komisi III DPRD Lombok Utara Lalu Muhammad Zaky kepada Radar Lombok, kemarin.

Jika proses lelang terlambat maka berimbas terhadap realisasi pengerjaan paket proyek bernilai miliaran pun terlambat. Jika sudah terlambat kemudian ditargetkan pengerjaan pada akhir tahun, maka diyakini pihak kontraktor atau pemenang tender akan mengerjakan dengan cepat- cepat tanpa mempertimbangkan kualitas pengerjaannya. “Seperti tahun kemarin banyak yang mengejar target namun tidak bagus kualitas pengerjaannya, seperti jalan beton Loloan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sudah Berlaku, OPD Baru Masih Kosong

Dijelaskan, kondisi pengerjaannya tidak mulus padahal jalan beton seperti jalan beton lain yang di daerah lain harus mulus, justru ini jalan betonnya bergelombang. Anggaran yang dihabiskan sekitar Rp 8 miliar. “Harus mengambil pelajaran pada tahun sebelumnya,” pintanya politisi PDIP ini.

Ia kembali mengatakan, jika proses lelang terlambat tuntas maka proyek saluran irigasi ini akan terhalang, seharusnya proyek irigasi saat ini harus dikebut karena kondisi mendukung dan masyarakat belum mulai menanam. Jika pengerjaannya pada saat menanam tentu akan berimas terhadap perairan persawahan. “Kalau proyek jalan tidak perlu dikhawatirkan, karena pengerjaannya dua bulan sudah bisa selesai. Yang lama pengerjaaan fisik itu seperti saluran irigasi dan pembangunan gedung,” tandasnya.

Berdasarkan data proyek tender yang diterima koran ini, dari 62 paket proyek yang dilelang terdiri dari konsultan perencanaan 7 paket sudah selesai dilelang dan satu paket masih proses lelang, kontruksi yang sudah selesai lelang 20 paket, 22 paket masih proses lelang dan ada 4 paket baru masuk yang belum dibuatkan surat perintah tugas (SPT), barang yang sudah selesai lelang ada 6 paket dan masih proses 2 paket. 

Baca Juga :  Satpol PP Kembali Tindak Galian C Ilegal

Paket proyek nilai besar yang masih proses lelang, antara lain peningkatan infrastruktur rest area Lokok Rangan senilai Rp 2 miliar, pembangunan shelter terminal kayangan senilai Rp 1 miliar, relokasi pasar Pemenang senilai Rp 3 miliar, pengaspalan jalan Dusun Bajur-Rempek-Busur (2 km) dan pengaspalan jalan Beriri Jarak-Orman-Telaga (1 km) senilai Rp 3,6 miliar, ruas jalan Sumur Pande-Batu Jompang (0,955 km) dan Batu Jompang-Pansor Daye (0,920) senilai Rp 2 miliar, pembangunan revitalisasi pasar Tempes senilai Rp 1,5 miliar, pembangunan pasar komoditi Holtikultural senilai Rp 1,5 miliar, pengaspalan jalan Loloan-Tanak Petak (1,870 km) dan pengaspalan Teres Genit-Nangka Rempek (1,260 km) senilai Rp 4,5 miliar, dan masih banyak paket proyek lainnya. (flo)

Komentar Anda