MATARAM – Kantor BAPPEDA Provinsi NTB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB melaksanakan kegiatan Pengembangan Kapasitas bertajuk “Kolaborasi Strategis Pemanfaatan Riset dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Pesisir.”
Acara yang digelar pada 9-10 Oktober 2024 ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir Provinsi NTB dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah, akademisi, asosiasi, industri, hingga UMKM di sektor kelautan dan perikanan.
Kegiatan ini merupakan langkah lanjutan dari kunjungan Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN bersama timnya ke NTB beberapa waktu lalu. Fokus utama dari acara ini adalah mengidentifikasi dan menerapkan teknologi inovatif yang dapat mendukung industri rumput laut di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari upaya yang berkelanjutan, agenda ini juga ditindaklanjuti melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Ekonomi Biru: Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Rumput Laut dan Garam,” yang berlangsung pada 30 Oktober 2024 di Kantor BRIN, Gedung BJ. Habibie, Jakarta.
Kepala Bappeda NTB yang diwakilkan oleh Hj. Suryani Eka Wijaya, Ph.D. membuka acara ini dengan harapan besar terhadap pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam pembangunan daerah. Pihaknya mengapresiasi BRIN karena memilih NTB sebagai lokasi penelitian dan berharap hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam kebijakan pembangunan untuk mengatasi isu-isu strategis seperti kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap tindak lanjut dari kegiatan ini dapat menghasilkan roadmap Ekonomi Biru di NTB yang dapat diimplementasikan demi kemajuan masyarakat pesisir,”ujarnya
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset BRIN, Dr. R. Hendrian, B.Eng., M.Eng., menyampaikan keynote speech secara virtual. Ia menekankan bahwa kegiatan ini sangat strategis dalam memulai rangkaian kolaborasi guna mendorong pemanfaatan komoditas prioritas di NTB.
“Sinergi antara riset dan inovasi akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat pesisir, khususnya di sektor kelautan dan perikanan yang menjadi prioritas NTB,” katanya
Dalam sesi pemaparan materi, Direktur Alih dan Sistem Audit Teknologi BRIN,Dr. Edi Hilmawan, B.Eng., M.Eng., membawakan dua materi penting terkait mekanisme kekayaan intelektual dan lisensi serta audit teknologi. Ia menjelaskan berbagai langkah yang dapat dilakukan agar hasil riset memiliki dampak nyata melalui perlindungan kekayaan intelektual, lisensi, dan audit teknologi yang efektif.
“Ini merupakan aspek penting agar teknologi yang dikembangkan dapat diaplikasikan dengan aman dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir,” paparnya
Materi kedua disampaikan oleh, Analis Kebijakan Ahli Madya BRIN,Dr. Muhammad Amin, ST., MMSI yang membahas insentif fiskal dalam bentuk Super Tax Deduction bagi perusahaan yang terlibat dalam riset dan pengembangan. Kegiatan pemaparan materi ini dipandu langsung oleh Plt. Kepala BRIDA NTB, Lalu Suryadi S., SP., MM.
“Program ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi industri dalam inovasi yang berdampak pada sektor ekonomi biru di NTB,” harapnya
Dengan adanya kolaborasi strategis ini, Pemprov NTB dan BRIN berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir melalui penerapan hasil riset dan inovasi. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan pembangunan dan memperkuat industri kelautan serta perikanan di NTB. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pencapaian target-target ekonomi biru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir NTB. (rat).