MATARAM — Koalisi poros tengah yang diinisiasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mulai unjuk diri.
Koalisi tersebut mulai menunjukkan diri sebagai poros koalisi yang layak diperhitungkan dan menjadi penentu konstalasi dinamika politik di pilkada NTB 2018 mendatang. Koalisi poros tengah pun makin maju melangkah dalam menformat koalisi untuk mengusung pasangan calon gubernur atau calon wakil gubernur.
Dalam pertemuan lanjutan pimpinan parpol koalisi poros tengah yang dilangsungkan di hotel Golden Tulip, Rabu malam (5/4) disepakati sejumlah poin. Pertama, membentuk tim 9 beranggotakan kader parpol tergabung dalam koalisi poros tengah untuk menyusun nota kesepakatan atau kesepahaman.
[postingan number=3 tag=”politik”]
Kedua, menyusun nota kesepakatan atau kesepahaman yang akan ditandatangani ketua parpol tergabung dalam koalisi poros tengah. Ketiga, mempersiapkan deklarasi dalam waktu dekat dari para pimpinan parpol yang tergabung dalam koalisi poros tengah. ” Ini bentuk keseriusan dari parpol yang tergabung dalam koalisi poros tengah,” kata Ketua DPW PPP NTB, Hj Wartiah kepada Radar Lombok Kamis kemarin (6/4).
Koalisi poros tengah pun siap mengusung pasangan calon terbaik dengan memperhatikan mekanisme penjaringan calon kepala daerah yang sedang berlangsung di masing – masing parpol koalisi tersebut. Namun hingga kini belum ada keputusan pasti siapa figur yang akan diusung dan didukung parpol koalisi.
Koalisi parpol poros tengah mengaku tak khawatir dengan kabar koalisi parpol besar yang sedang dijajaki yakni, Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Demokrat. Partai Gerindra sendiri sempat dikabarkan ikut tergabung dalam parpol poros tengah. “Tanpa Gerindra, kami (parpol poros tengah, Red) sudah bisa mengusung calon,” tukas ketua komisi V DPRD Provinsi NTB.
Dikatakan, koalisi parpol poros tengah adalah PPP, PAN, Hanura dan PKB. Keempat parpol ini dengan jumlah 21 kursi dipastikan bisa mengusung calon. “Jumlah kursi ini kita sudah bisa usung paslon,” tambahnya.
Sejauh ini, sambungnya, hubungan keempatnya masih berjalan baik dan bagus. Karena para figur yang mengambil formulir di salah satu partai juga mengambil formulir di parpol lain. Bahkan, tak sedikit figur kian intens berkomunikasi dengan DPP. “Contoh Pak Ahyar (Ahyar Abduh) salah satu figur sudah bertemu Cak Imin (Muhaimin Iskandar- Ketua Umum PKB, Gus Romi (Romahurmuzy Ketua Umum PPP, Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN),” tandasnya.
Ketua DPW PKB Provinsi NTB, Lalu Irfan Hardian mengatakan, wacana membangun koalisi dari partai politik menjelang pilkada sangat dinamis. “Kita ikuti saja dinamika ini,” ujarnya.
PKB pun terus menjalin komunikasi guna mendapatkan hasil berupa kesamaan arah dukungan. Begitu juga dengan koalisi poros tengah, pun masih sebatas silaturahmi dan komunikasi.
“ Kita sendiri masih menunggu arahan DPP terhadap arah koalisi,” ungkapnya.
Ketua tim pilkada DPW Partai Hanura NTB, Yeyen Septian Rahmat menambahkan, koalisi poros tengah tak gentar menghadapi koalisi parpol besar. Karena langkah-langkah yang dilakukan poros tengah tak jauh berbeda dengan parpol besar.
“ Maka itu, kami akan usulkan pemimpin yang berpotensi menang,” lukasnya. (yan)