KNPI Demo, Minta Polisi Usut Car Wash Dance

MATARAM– Kegiatan Car Wash Dance  di Lombok Epicentrum Mall (LEM) yang dianggap berbau porno aksi terus menuai kecaman. Kemarin puluhan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB menggelar demo di LEM. Mereka meminta polisi mengusut dugaan porno aksi dalam kegiatan ini.

Salah satu orator, Abdul  Majid, mengatakan, ada dua persoalan krusial yang dilanggar oleh manajemen LEM, yakni  persoalan sosial dan persoalan hukum.” Bukan hanya pelanggaran sosial ini juga masuk pelanggaran hukum,” tegasnya.

Car Wash Dance yang dilaksanakan secara terbuka dan di tempat umum menciderai perasaan masyarakat yang dikenal sebagai pulau seribu masjid.

Soal pelanggaran hukum ini, dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya kejahatan seksual. KNPI mendesak aparat menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. ”Kami minta dan dukung polisi untuk  mengusut tuntas kasus ini,” terangnya.

Baca Juga :  Warga Protes Galian Pipa PDAM

Aksi yang dilakukan didepan kantor manajemen LEM tidak berjalan lama. Di lokasi terpisah, General Manager LEM Salim Abdad menganggap demo yang dilakukan KNPI sah-sah saja.Yang jelas kata Salim, manajemen sudah melakukan introspeksi dan meminta maaf. “Kami sudah minta maaf kepada semua masyarakat,” ungkapnya singkat.

Ia berharap masyarakat NTB bisa menerima permintaan maaf pihaknya  atas kejadian yang telah menyakiti masyarakat NTB itu.

Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) Wilayah NTB HL. Winengan menganggap kegiatan semacam Car Wash Dance menciderai Kota Mataram sebagai kota yang religius. Menurutnya apa yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sangat berseberangan dengan adat dan tradisi warga Lombok yang masih mempertahankan sisi religius.” Religiusitas Kota Mataram ternodai dengan aksi perempuan seksi itu,” tegasnya.

Baca Juga :  Ricuh, Demo Mahasiswa Tagih Janji Jokowi

Kecaman juga datang dari ketua Pemuda Ka’bah sekaligus anggota Komisi III DPRD Kota Mataram Husni Thamrin. Ia meminta Pemkot segera memanggil semua pihak. “ Jangan selesai begitu saja, harus diberikan peringatan keras. Yang pertama pemilik LEM, EO-nya  juga  harus bertangung jawab,” katanya

Sampai saat ini belum ada penjelasan dari Event Organizer (EO) 1112 selaku penyelenggara.   Saat dihubungi via Ponsel, tidak ada jawaban dari pihak EO.(ami/dir)

Komentar Anda