
TANJUNG–Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) belum lama ini diberikan penghargaan INAGARA Award oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia (RI).
Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan LAN RI di bidang inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah untuk inovasi.
Hal ini terungkap saat siaran pers oleh Bupati dan Wakil Bupati KLU, di ruang rapat sekretariat daerah, Selasa (16/8).
Bupati mengungkapkan bahwa LAN RI menetapkan beberapa kriteria dalam memilih daerah yang masuk dalam nominasi penerima INAGARA Awards 2022. Di antaranya telah me-launching inovasi, melakukan upaya diseminasi inovasi, seperti lomba inovasi dan melakukan pendampingan secara intens kepada perangkat daerah.
Menurut Djohan, daerah yang ia pimpin sejauh ini telah berupaya mengembangkan berbagai inovasi pelayanan di daerah. “Sesuai RPJMD, kita ada visi misi KLU bangkit menuju kabupaten yang inovatif sejahtera dan religius. Berdasarkan ini kita susun itu jadi pedoman dasar pimpinan OPD untuk kumpulkan inovasi program yang dilaksanakan di masing-masing dinas,” ungkapnya.
Pada akhirnya KLU kata Bupati menghasilkan 71 ide inovasi dan itu telah launching pada 12 Oktober 2021. “Pemda juga berhasil meraih penghargaan INAGARA Awards tahun 2022 karena dianggap berhasil mengembangkan inovasi pelayanan di daerah,” bebernya.
Penghargaan ini tentunya akan menjadi motivasi bersama untuk terus berinovasi membangun daerah sebagaimana visi misi kepala daerah. Ide-ide inovasi itu pula sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan daya saing daerah.
Dalam implementasi inovasi itu kata Bupati, tentu tidak bisa semua sempurna, daerah secara bertahap tengah memperbaiki satu per satu apa yang menjadi catatan sehingga ke depan program yang ada di dinas bisa dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat.
“Pemerintah kita terus berkomitmen tinggi dengan pelaksanaan inovasi yang ada, hal ini dibuktikan dengan dukungan anggaran inovasi pada tahun 2022 ini sejumlah Rp 438 juta yang tersebar di beberapa OPD,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Danny Karter Febrianto Ridawan menambahkan, inovasi yang sudah berjalan ini tentu harus terus di-monitoring dan dievaluasi. Dibutuhkan penyempurnaan dan kontinuitas sehingga program bisa dirasakan betul.
Namun, hal itu juga tidak semudah membalikkan telapak tangan, salah satunya mengenai masalah sampah di destinasi pariwisata. “Saya rasa semua (inovasi) kita sudah berjalan namun tentu harus ada penyempurnaan. Ini tugas kita semua bagaimana komitmen kita bersama agar terus membangun daerah kita,” pungkasnya. (der)