KLU Menjadi Seribu Percepatan Investasi Nasional

Parawisata Lombok Utara

TANJUNG – Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu kabupaten di Indonesia yang menjadi seribu percepatan investasi di tingkat nasional.

Hal ini melihat perkembangan nilai investasi di kabupaten yang baru berumur 8 ini dianggap telah mampu bersaing dengan daerah lain yang lebih dulu mekar.  “Kita di Lombok Utara salah satu kabupaten yang masuk sebagai seribu percepatan investasi nasional. Sebab daerah ini dianggap telah mampu bersaing dengan daerah lain,” kata Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Lombok Utara Agus Tisno, Kamis (2/3).

Nilai investasi di Lombok Utara telah berjalan mencapai triliun rupiah. Data ini mengacu ke geliat pembangunan industry kepariwisataan, sehingga di Lombok Utara mampu mendapatkan PAD semakin tinggi, tahun 2016 mencapai Rp 115 miliar dan tahun ini mengejar target Rp 135 miliar.

Baca Juga :  9.853 Kartu Bantuan Kesehatan Dibagikan

[postingan number=3 tag=”klu”]

Artinya, peningkatan PAD yang signifikan ini pengembangan nilai investasi di Lombok Utara semakin tinggi. Selain itu, pada beberapa tahun terakhir telah masuk sejumlah para pengusaha besar yang menanam investasi di Lombok Utara mencapai puluhan miliar. “Kita bisa bersaing dengan daerah lain, meskipun kita harus semangat mengejarnya,” tandasnya.

Jika menghitung nilai investasi secara pasti berapa kenaikan dari tahun ke tahun, Agus sendiri belum mengetahui. Sebab pihaknya belum memiliki data detail mengenai peningkatan investasi tersebut. Jika menurut Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin perputaran investasi di Lombok Utara mencapai Rp 20 triliun, ia sendiri belum berani memastikan. Yang jelas nilai investasi di daerah ini telah mencapai triliun. “Kalau data detail berapa perbandingan nilai investasi kami belum punya data detailnya. Tapi telah mencapai triliunan. Kita ini sudah mulai bangkit,” katanya.

Baca Juga :  Buron, Ruslan Dituntut 7,5 Tahun Penjara

Terkait sejauhmana perbandingan nilai investasi dengan kabupaten/kota di NTB seperti Kota Mataram, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Menurutnya, jika melihat kabupaten/kota yang disebutkan itu telah mampu dan memiliki pembangunan bertingkat provinsi, misalkan Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan provinsi dan kota sehingga nilai investasi lebih besar. Termasuk juga kabupaten lainnya, semenetara Lombok Utara masih berpokus terhadap pembangunan dan nilai investasi yang skala kecil. “Tapi, tahun ini kita sudah mulai menerima banyak investor berkelas,” ungkapnya.

Pihaknya memastikan tidak akan mempersulit para investor untuk berinvestasi asalkan telah memenuhi sejumlah pesyaratan yang telah ditentukan tersebut. “Nilai investasi yang banyak berada di sektor pariwisata,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda