KLU Diminta Siapkan Rumah Produksi Hortikultura

KLU Diminta Siapkan Rumah Produksi Hortikultura
JUMPA PERS : Bupati Najmul Akhyar didampingi Wakil Bupati Sarifudin bersama Lider INKSA Prof Taufik Fauzi dan Dekan Fakultas Unram Sukartono memberikan penjelasan. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Universitas Messey Newzeland melalui Fakultas Pertanian Universitas Mataram meminta Pemkab Lombok Utara menyiapkan lahan untuk produk hortikultura. Lahan seluas 5 are yang dibutuhkan merupakan bentuk dukungan Pemkab Lombok Utara dalam proyek pengembangan masyarakat pertanian hortikultura yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 45 miliar dari Universitas Messey Newzeland.

Demikian disampaikan Lider Projek INSKA Prof M Taufik Fauzi didampingi Dekan Fakultas Pertanian Unram pada kegiatan jumpa pers di ruang Setda Lombok Utara, Senin (8/8). Hadir Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar dan Wakil Bupati Sarifudin.  Ia mengatakan, kerjasama pertanian hortikultura dengan Pemkab Lombok Utara ini dalam rangka meningkatkan kualitas para pertani untuk memenuhi kebutuhan pasar di sektor Pariwisata.  Dengan begitu, menurutnya, akan menciptakan masyarakat petani yang berkualitas. Berdampak pada perekonomian masyarakat serta meningkatkan pendapatan bagi daerah.  “Untuk itu kita meminta daerah menyediakan lahan untuk rumah produksi (packing hause). Rumah produksi ini nantinya menjadi tempat pengolahan hasil produk pertanian hortikultura masyarakat Lombok Utara. Kami sudah mengajak bupati untuk melihat bagaimana produk hortikultura diolah dengan sistem teknologi mulai dari modern hingga sederhana di Newzeland,” tuturnya.

Baca Juga :  Kerugian Negara Desa Kayangan Mulai Dikembalikan

Ia menjelaskan, program ini sudah diajukan sejak tahun 2014 silam, kemudian dilanjutkan dengan melakukan FS. Dan sesuai dengan peruntukannya bahwa program ini ditujukan bagi daerah yang termarjinalkan maka Lombok Utara ditunjuk aebagai daerah yang tepat. Di samping sektor pemasaran yang cukup mudah yakni adanya sektor pariwisata, program ini juga ditujukan bagi masyarakat pertani agar lebih mampu menyediakan kebutuhan pasar. “Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 400 petani hortikultura yang kita bina. Namun itu juga belum cukup, bahkan kita targetkan 1000 petani selama kerjasama ini berlangsung,” terangnya.

Ditambahkan, Dekan Fakultas Pertanian Unram Sukartono menerangkan, proyek ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kapabilitas atau kemampuan masyarakat petani hortikultura lombok Utara. “Kita menyampaikan bagaimana lahan kering bisa dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman hortikultura. Kalau kita lihat, topografi lahan lombok Utara berpotensi untuk tanaman-tanaman hortikultura untuk dipasarkan di hotel-hotel,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menyampaikan, niat baik universitas Messey Newzeland bersama Unram bekerjasama dengan Pemkab lombok Utara sangat baik. Pasalnya, tujuan proyek pengembangan sektor pertanian hortikultura di KLU ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar pariwisata. Diharapkan kedepannya, terciptanya petani yang berkualitas dan bisa menyiapkan produk secara kontinu.  “Potensi pendapatan kita adalah pertanian dan pariwisata. Kita ingin kedua sektor ini berdampingan untuk meningkatkan perokonomian masyarakat sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan,” harapnya.

Baca Juga :  9.853 Kartu Bantuan Kesehatan Dibagikan

Jika sudah tercipta masyarakat petani yang modern, lanjutnya, secara otomatis perekonomian akan meningkat. Demikian halnya dengan rencana terbangunnya global hub nanti. Di mana pemda juga ingin masyarakat petani Lombok Utara mengambil perananan nantinya. Menurutnya, kerja sama seperti ini akan banyak dilakukan. Bahkan beberapa waktu lalu, kata bupati, pemkab juga menantangani MoU dengan Pemerintah Cina bidang perikanan peternakan dan pendidikan. “Niat kita adalah ingin masyarakat bisa mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan apa yang digeluti. Memang MoU ini belum tampak saat ini namun niat pemkab menyediakan politeknik negeri nanti bisa menciptakan lapangan baru,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda