Klinsi dan Messi Yakini Copa America Lebih Kompetitif

DALLAS – Juni kali ini benar-beanr menjadi surga pencinta sepak bola. Bukan hanya satu pesta sepak bola melainkan langsung dua pesta. Euro 2016 yang berlangsung di Prancis juga Copa America Centenario di AS.

Gaung Euro di Prancis jelas santer terdengar ketimbang Copa America edisi 100 tahun ini. Dari sisi kontestan, Euro lebih banyak. Euro kali ini diikuti 24 tim sementara Copa America 'hanya' 16 tim.

Akan tetapi arsitek tim AS Juergen Klinsmann seperti diberitakan ESPN menyebutkan Copa America akan lebih kompetitif ketimbang Euro. Mantan pelatih Jerman di Piala Dunia 2006 itu mengatakan kualitas negara kontestan Copa America berada di atas negara-negara Euro.

“Bertambahnya jumlah kontestan Euro 2016 ini, dari 16 menjadi 24, sebenarnya malah melemahkan kualitas kejuaraan ini,” kata Klinsi, sapaan Juergen Klinsmann.

Pria berusia 51 tahun itu menjabarkan seandainya gap atau jarak dari para negara kontestan Euro terlihat jelas. Ada levelitas juga strata dalam sepak bola Eropa khususnya di Euro ini.

Sementara enam dari sepuluh negara yang bertanding di zona Conmebol memiliki kemampuan yang lebih merata. Sampai dengan matchday keenam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol, peringkat satu hingga tujuh selisih poin hanya empat angka.

“Apa yang Anda akan lihat adalah bagaimana Copa America Centenario kali ini sangat spesial dan bisa menyaingi kemeriahan Euro. Semua pemain sangat antusias untuk turnamen ini,” ucap Klinsi.

Futbolstory membeberkan beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan soal kualitas Euro dan Copa America ini. Pertama Futbolstory merata-rata rangking delapan negara teratas diantara peserta Euro dan Copa America. Dan hasilnya Euro unggul tipis dari rata-rata. Yakni 8,625 berbanding 9,625.

Kemudian komparasi selanjutnya yakni menghitung juara di dua turnamen sepak bola internasional, Piala Dunia dan Konfederasi dalam enam edisi terakhir. Dalam tiga edisi Piala Konfederasi (2005, 2009, dan 2013) Brasil yang notabene wakil Amerika Latin tampil sebagai juara.

Sebaliknya dalam tiga edisi terakhir Piala Dunia, wakil-wakil Eropa-lah yang menguasai. Diawali Italia (2006), Spanyol (2010), dan Jerman (2014).

Lalu parameter ketiga Futbolstory menghitung jumlah juara di tiga ajang internasional bergengsi, Piala Dunia, Piala Konfederasi, dan Olimpiade. Juara asal Benua Amerika di tiga ajang itu berjumlah 21. Sedang wakil Eropa di tiga turnamen tersebut 31.

Komparasi keempat adalah sepuluh besar dunia, nama-nama pemain yang menurut Transfermarkt yang punya value tertinggi. Dari sepuluh besar pemain dengan banderol tertinggi di dunia saat ini, Eropa satu orang lebih banyak.

Lima pemain asal Benua Amerika yang punya harga tertinggi di dunia adalah Lionel Messi (peringkat satu), Neymar (tiga), Luis Suarez (empat), dan James Rodriguez (tujuh).

Lalu Eropa punya enam pemain dengan banderol termahal di dunia saat ini. Yakni Cristiano Ronaldo (dua), Gareth Bale (lima), Thomas Mueller (enam), Eden Hazard (delapan), Robert Lewandowski (sembilan), dan Paul Pogba (sepuluh).

Sementara itu, pelatih Argentina Gerardo 'Tata' Martino menuturkan tak penting membandingkan mana yang jauh lebih besar. Karena memang turnamen regional punya level dan tantangan sendiri.

Mantan pelatih Barcelona itu menambahkan jika Lionel Messi dkk menganggap Copa America ini punya tautan histori yang sangat kuat dengannya. Sebab Copa America edisi pertama atau seratus tahun lalu diawali di Argentina.

Karena itulah Tata mengatakan jika bintangnya, Messi lebih pantas bermain di Copa America ketimbang Olimpiade 2016 mendatang di Brasil. Pria 53 tahun tersebut menambahkan jika Messi dipaksa tampil di dua ajang yang berdekatan ini sungguh kejam.

“Rasanya akan lebih masuk akal seandainya setelah Copa America, para pemain istirahat dan kembali ke klubnya. Sangat beresiko jika memaksa seperti Messi bermain di Olimpiade pasca Copa America,” tambah Tata.

Di sisi lain, Messi pun mengalami kegemesan dengan gagalnya Argentina di dua ajang dalam dua tahun belakangan. Pertama di Piala Dunia 2014 ketika Argetina kandas di final Piala Dunia 2014. Kedua kalah oleh Cile di laga puncak Copa America 2015 lalu.

“Kami harus mengakhiri masa suram kami di Copa America. Namun kenyataanya Argentina tak pernah juara Copa America sejak 1993 lalu,” kata Messi. “Kami harus mengakhiri kegagalan beruntun di ajang Copa America ini,” ucap pemain Barcelona itu.

Untuk komparasi seru manakah Euro atau Copa America, mantan pemain Newell's Old Boys itu berujar delapan dari peserta 16 besar Piala Dunia 2014 lalu berasal dari benua Amerika. Dan Eropa hanya tiga wakil meski akhirnya Jerman keluar sebagai juara. (dra)

Komentar Anda