Sementara itu, pedagang beras Inaq Maemunah menuturkan, dirinya terus berjuang melalui usaha yang sudah dirintis puluhan tahun. Hasil jualan disisihkan setiap hari Rp 25 ribu, bisa melunasi pelunasan haji serta mengikuti tabungan haji Rp 500 ribu dari tahun 2005 lalu. Ia mendapatkan porsi tahun 2010 lalu.
‘’Setelah puluhan tahun menanti, saya mendapatkan panggilan. Tidak lupa juga setiap subuh selalu berdoa bersama anak-anak, sebelum berangkat ke pasar,’’ katanya. (*)
Komentar Anda