Kinerja DPR-DPD Dapil NTB Tidak Memuaskan

TIDAK MEMUASKAN : Kinerja anggota DPR RI dan DPD RI Dapil NTB dinilai tidak memuaskan selama setahun menjabat. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Sudah setahun lebih para wakil rakyat dan senator dilantik. Namun kinerja belasan orang dari daerah pemilihan (dapil) NTB, dinilai tidak memuaskan.

Kontribusi anggota DPR RI dan DPD RI dapil NTB kini dipertanyakan. Pasalnya, sebagian besar dari mereka dinilai tidak memberikan kontribusi bagi daerah dan masyarakat. “Para wakil rakyat, dan senator dapil NTB belum menunjukkan kinerja berupa kontribusi konkret. Baik terhadap pembangunan daerah maupun kepentingan khalayak masyarakat NTB,” ujar Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi NTB, Hamdan Kasim kepada Radar Lombok, Senin (19/10).

Hamdan mengakui, tidak semua anggota DPR RI dan DPD RI kinerjanya buruk. Namun sebagian besar kontribusinya sangat minim selama setahun ini. Tidak terkecuali untuk beberapa anggota DPR RI yang sudah berkali-kali menjabat. “Secara objektif tentu saya juga harus akui, bahwa ada satu dua orang dari mereka yang serius berpikir dan berkontribusi. Akan tetapi, sebagian besar sebenarnya nol besar kinerjanya,” ucap mantan aktivis mahasiswa ini.

Terdapat tiga anggota DPR RI periode 2019-2024 dapil NTB I, yaitu Zainul Arifin, Johan Rosihan dan Muhammad Syafrudin. Kemudian dapil NTB II sebanyak 8 orang, yaitu Helmy Faishal Zaini, Bambang Kristiono, Rachmat Hidayat, Sari Yuliati, M Syamsul Luthfi, Suryadi Jaya Purnama, Wartiah, dan Nanang Samoedra.

Selanjutnya untuk DPD RI dapil NTB ada 4 orang, yaitu Evi Apita Maya, Achmad Sukisman Azmy, Ibnu Kholil dan Lalu Suhaimi Ismi. “Apa kontribusi mereka untuk membantu mengatasi kemiskinan dan pendidikan di NTB? Gak jelas,” kritik Hamdan.

Begitu pula dalam sektor riil lainnya. Suara dan perbuatan para wakil rakyat tidak terdengar. Padahal, mereka dipilih untuk bekerja dan membantu masyarakat NTB. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi para wakil rakyat juga dipertanyakan. “Apa bentuk riil yang dilakukan para anggota DPR untuk meminimalisir penularan wabah tersebut? Baik secara konsep maupun kinerja nyata di lapangan. Sebagian besar mereka tidak punya gambar besar (blue print) bagaimana mengatasi pandemi. Itu baru satu contoh, belum lagi sektor riil lainnya,” sebutnya.

Kinerja para wakil rakyat saat ini, harus menjadi catatan bagi seluruh masyarakat NTB. “Saya kira ke depan, masyarakat akan secara otomatis memberi penilaian apakah layak dipilih kembali atau tidak,” ucap Hamdan.

Kinerja para wakil rakyat NTB yang tidak memuaskan, juga diungkapkan oleh Dwi Arie Santo selaku Ketua Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB. Kinerja anggota DPR RI dan DPD RI dapil NTB setahun ini jauh dari harapan. Sebagian dari mereka yang duduk di kursi saat ini, pernah menjabat sebelumnya. Namun tidak ada sama sekali perubahan signifikan yang dilakukan. “Saat ini masih belum menunjukkan kinerja yang sesuai harapan dalam 1 tahun ini. Sebagian besar mereka merupakan incumbent atau orang yang sebelumnya juga sudah mewakili dapil NTB untuk duduk sebagai wakil rakyat,” ujarnya.

Sebagai orang yang pernah menjabat periode sebelumnya, seharusnya sudah memiliki desaign yang lebih baik lagi untuk memperjuangkan kepentingan NTB di level nasional. “Namun sampai saat ini belum juga nampak,” ungkap Dwi.

Menurut Dwi, sangat banyak kepentingan NTB yang bisa diperjuangkan di pusat. Seharusnya mereka bisa bersuara dan bergerak untuk masyarakat NTB. Namun semua itu sangat jauh dari harapan.

Pantauan Somasi selama setahun terakhir, kehadiran para wakil rakyat tersebut di tengah masyarakat hanya saat kegiatan reses semata. “Sebenarnya komunikasi itu tidak harus saat reses saja. Selain itu, apa pertanggungjawaban mereka selama menjadi wakil kita di Senayan, sejauh ini gak ada juga,” ucap Dwi.

Lalu bagaimana tanggapan para wakil rakyat yang dinilai kinerjanya tidak memuaskan itu? Apa yang sudah mereka lakukan setahun ini? Radar Lombok menghubungi beberapa anggota DPR RI dapil NTB. Di antaranya Helmy Faishal Zaini, Johan Rosihan, Nanang Samudra, M Syamsul Luthfi, Wartiah dan juga Sari Yuliati.

Helmy Faishal sendiri bukan periode ini saja menjadi wakil rakyat dapil NTB. Politisi yang juga Sekjen PBNU ini bukan orang NTB. Namun dirinya mengaku tetap bekerja untuk masyarakat NTB yang merupakan konstituen. “Nanti saya kirim laporan penyampaian aspirasi dapil NTB,” jawab politisi PKB ini via WhatsApp.

Sementara itu, Johan Rosihan yang dihubungi justru menunjukkan foto bahwa dirinya sedang berlibur. “Saya lagi di Sembalun nih. Aktivitas saya bisa diakses lewat Facebook, YouTube dan lain-lain,” ucapnya santai.

Untuk wakil rakyat yang lain, belum memberikan keterangan tentang apa yang sudah dilakukan. Mereka tengah menikmati jabatan sebagai wakil rakyat di kursi empuk. (zwr)

Komentar Anda