Kinan Cycling Team Malaysia Juara Tour de Lombok 2017

SETELAH menempuh jarak 485 kilometer (Km) yang terbagi dalam 4 etape, selama 4 hari, 13 – 16 April, para pembalap sepeda yang tergabung dalam Kinan Cycling Team Malaysia berhasil keluar sebagai juara umum untuk kategori tim dalam lomba balap sepeda internasional Tour de Lombok Mandalika 2017. Dibelakang Kinan Cycling Team Malaysia, juara 2 adalah tim UKYO Jepang, dan juara 3 yakni tim Cartucho ES Kuwait.

Sementara untuk kategori pembalap perorangan, Earl Nathan James dari Australia, memastikan diri menjadi yang terbaik (tercepat), setelah dalam 4 etape itu dia berhasil mencatatkan waktu tercepat selama 12 jam, 14 menit, 3 detik.

Nathan berhasil mengungguli waktu rekan satu timnya dari UKYO Jepang, Benjami Prades Reverter yang duduk menjadi terbaik perorangan kedua dengan waktu tempuh 12 jam, 39 menit, 27 detik, dan di tempat ketiga diraih oleh Davide Rebelin dari Tim Catucho ES Kuwait, dengan waktu tempuh selama 12 jam, 41 menit, 53 detik.

Baca Juga :  Pohon Raksasa Berusia Ratusan Tahun, Jadi Idola Wisatawan

Selain menjadi yang terbaik secara umum, Nathan juga berhasil menggondol kategori sebagai “Raja Tanjakan” dan “Raja Sprint”. Dengan demikian, pembalap sepeda kelahiran Tazmania, Australia ini berhak mengenakan Yelow Jersey sebagai pimpinan lomba, dan juga Teal Jersey (King of Sprint) dan Polkadot Jersey (King og Mountain).

Lomba balap sepeda Tour de Lombok Mandalika 2017 sendiri terbagi dalam 4 etape, selama 4 hari. Dimana untuk etape pertama, start dari Pendopo Gubernur NTB (Kota Mataram) – finish di Pantai Kuta, Mandalika Resort (Lombok Tengah), sejauh 126 Km.

[postingan number=5 tag=”wisata”]

Kemudian etape kedua sejauh 113 Km, menempuh rute start dari Pelabuhan Bangsal (Lombok Utara) – finish di Pintu Pendakian Gunung Rinjani di Senaru (Lombok Utara). Berikutnya hari ketiga atau etape ketiga sejauh 115 Km, start dari Pantai Kuta, Mandalika Resort (Lombok Tengah) – finish di Pintu Pendakian Gunung Rinjani di Sembalun (Lombok Timur). Dan hari terakhir atau etape 4 berlangsung di Kota Mataram dengan kategori Circuit Race (keliling Kota Mataram) sejauh 112 Km.

Sementara untuk kategori pembalap Indonesia, Dadi Suryadi yang tampil atas nama tim TSG Malaysia merajai dengan meraih waktu 12 jam, 53 menit, 1 detik. Yang kemudian disusul urutan berikutnya adalah Jamal Hibatullah dari Tim KFC dengan catatan waktu 12 jam, 57 menit, 34 detik, dan Hari Fitranto asal Tim CCN, dengan waktu 12 jam, 59 menit, 56 detik.

Baca Juga :  Nasib Pariwisata Pantai Maluk Setelah PT Newmont Nusa Tenggara Hengkang

Gubernur NTB, DR TGH M Zaenul Majdi, yang dijumpai usai melepas para peserta lomba balap sepeda pada etape 4 menyatakan kepuasannya, atas kesuksesan penyelenggaraan lomba balap sepeda Tour de Lombok Mandalika 2017.

Dari penyelenggaraan tiga etape sebelumnya, Gubernur yang juga ulama ini banyak mendengar testimoni positif dari para peserta lomba, yang rata-rata adalah pembalap dari luar negeri.

“Adanya statemen-statemen positif dari para peserta, artinya itu kabar baik, dan upaya kerja keras kita bersama menggiring berbagai kegiatan sport tourism di NTB relatif berhasil,” kata Zainul Majdi.

“Dan mudah-mudahan tahun depan kalau bisa lebih ramai lagi. Seperti yang disampaikan para pembalap berbaju pink itu (seraya menunjuk tim dimaksud), mereka berkata telah banyak mengikuti berbagai tour sejenis (lomba balap) di Indonesia, ternyata di Lombok ini sangat indah dan menyenangkan. Mereka juga berkata i will different is back next year (kami akan kembali lagi tahun depan),” tutur Gubernur.

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh. Faozal menyampaikan, dengan terselenggaranya banyak even sport tourism di Lombok maupun Sumbawa, termasuk Lomba Balap Sepeda Tour de Lombok Mandalika 2017 sekarang ini, akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke NTB, yang tahun ini ditargetkan sebanyak 3,5 juta wisatawan, terdiri dari 2 juta wisatawan nusantara dan 1,5 juta wisatawan mancanegara.

“Seperti yang sedang kita upayakan dalam mengembangkan potensi kepariwisataan NTB itu tak hanya mengandalkan keindahan alam, keunikan seni budaya, atau kelezatan kulinernya saja. Tetapi kita juga harus kreatif menggali berbagai potensi lain seperti sport tourism ini,” ujar Faozal.

Karena itu sambung Faozal, pihaknya aktif menggandeng berbagai instansi, termasuk SKPD terkait untuk mengembangkan sport tourism di NTB. “Sebelumnya kita telah menggelar kejuaraan Paralayang Internasional, kali ini Tour de Lombok Mandalika 2017, dan bulan depan kita juga sedang bersiap menggelar lomba lari lintas gunung “Rinjani 100” di Gunung Rinjani,” beber Faozal.

“Kami juga sedang mengusahakan agar sport tourism di NTB ini bisa di Pergub-kan. Sehingga penyelenggaraannya dapat berjalan secara kontinyu setiap tahun. Mengingat sport tourism ini selain dapat memicu angka jumlah kunjungan wisatawan dan rata-rata lama tinggalnya di NTB, juga secara promosi kita dapat, karena kegiatan di blow up besar-besaran oleh berbagai media, baik lokal, nasional, maupun internasional,” pungkas Faozal. (gt/adv)

Komentar Anda