MATARAM–Satu kandidat bakal calon (balon) yang sempat mendaftar di DPD II Partai Golkar Kota Mataram yakni Ahsanul Khalik, ternyata mundur teratur. Ia tidak jadi mecalonkan diri melalui Golkar. “Satu nama balon, H Ahsanul Khalik resmi mundur, sementara satu lagi H Badrrutamam Ahda tidak hadir, tanpa diketahui alasannya,” kata Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Mataram H Didi Sumardi pada penyampaian visi-misi kandidat di Aula Same Darby Mataram, Sabtu (11/1) lalu.
Disampaikan Didi, sudah ada konfirmasi resmi dari Khalik, yang menyatakan mundur dari pencalonan Golkar.
Para kandidat masing-masing menyampaikan visi misi. Diawali dari para balon wali kota. Pertama Imam Sofian salah satu pengacara kondang asal Kota Mataram, kemudian H Irzani. Sedangkan H Mohan Roliskana disampaikan oleh Tim Pemenangan Agus Afandi. Kemudian dilanjutkan balon wakil wali kota H Baihaqi dan Haifa Akbar. Adapun TGH Mujiburahman disampaikan oleh tim pemenangannya.
Dikatakan Didi, setelah mendengarkan visi dan misi para balon, Tim Pilkada DPD II Partai Golkar akan merumuskan kembali. Hasil penyampaian itu akan dijadikan dasar dan pertimbangan dalam rapat pleno.
Semua balon menurutnya berpeluang diusung Golkar. Namun diakui, ada kader Golkar yang mencuat seperti paket H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburahman, atau “Harum”. Dijelaskan Didi, pada tahapan selanjutnya, akan dilakukan proses lainnya, seperti apakah keseluruhan akan diputuskan Tim Pilkada DPD II Golkar Mataram atau tidak. “Justru inilah bagian yang harus kita bicarakan. Namun poistif saja. Berkali-kali saya sampaikan, paket yang kita putuskan kita pertimbangkan dan cermati. Bagaimana menghadirkan paket ini, bukan sekadar menang, tapi bagaimana lima tahun ke depan,” tegasnya.
Pertaruhan lima tahun ke depan lanjutnya, bukan semata memperoleh kemenangan. Namun Golkar membutuhkan Mataram yang lebih baik. Tentunya juga dari aspirasi masyarakat yang saat ini mulai berkembang.
Sementara salah satu Bakal Calon Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburahman melalui Tim Pemenangan, Jana Hamdiana mengatakan, beberapa program yang sudah disampaikan untuk memajukan Kota Mataram ke depan, adalah dengan harmonisasi, serta semangat bersama dalam mengentaskan berbagai persoalan di Kota Mataram. “Kita membawa konsep yang madani. Mataram Tertib dan Aman,” singkatnya.
Bendahara DPD Golkar Kota Mataram Firadz Pariska menyampaikan, dari aspirasi yang berkembang di internal, memang lebih dikehendaki agar Mohan bisa menggandeng TGH Mujibburahman. “Dengan gandeng TGH Mujib tentu kita ingin tetap pertahankan kejayaan Partai Golkar di Kota Mataram,” ungkapnya.
Dikatakan, Paket Mohan-TGH Mujib ditargetkan tetap bisa menjaga kebesaran dan kejayaan Golkar di Kota Mataram. Selama dua puluh tahun lebih Golkar tetap dan mampu menempatkan kader terbaik sebagai wali kota dan wakil wali kota. Oleh karena itu, tradisi duo Golkar diharapkan tetap dipertahankan. “Paket Mohan-TGH Mujib bisa meraih simpati pemilih dan memenangkan kontestasi pilkada kota,” tandas Firadz yang juga Ketua KONI Kota Mataram tersebut.
Figur TGH Mujib dinilai punya kelebihan tersendiri. Tokoh agama asal Sekarbela itu punya basis dukungan kuat di akar rumput. Terbuki, di setiap pemilu legislatif, TGH Mujib selalu mengantongi raihan suara caleg tertinggi, dan menempatkan yang bersangkutan selama empat periode sebagai Anggota DPRD Kota Mataram.
TGH Mujib punya modal sosial, politik, dan basis riil. Kiprah dan sepak terjang keumatan, dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi tak perlu diragukan lagi. Pihaknya menyakini paket Mohan-TGH Mujib di Pilkada Kota Mataram akan mampu meraih simpati luas masyarakat Kota Mataram. “TGH Mujib adalah tokoh berpengalaman, dan paripurna jadi pendamping Mohan di pilkada,” ucap pengusaha muda tersebut.
Dengan pengalaman, kualitas, kompetensi dan kiprah TGH Mujib, dinilai akan mampu mengimbangi ritme kerja Ketua DPD II Golkar Kota Mataram tersebut. Keduanya paket komplet, ideal, visioner, dan berkarakter. Akan mampu menjawab aspirasi masyarakat. (dir/yan)
