
MATARAM ā Lalu Muhammad Khairurrazaq Al-Hafizi yang mewakili Indonesia pada MTQ tingkat dunia pada cabang hafalan Alquran 15 juz itu, berhasil masuk 10 besar terbaik pada ajang Musabaqah Tilawatil Qurāan (MTQ) Internasional King Abdul Aziz di Mekkah, Arab Saudi.
Pada babak final tanggal 8 Oktober lalu, remaja asal Desa Kerongkong Kecamatan Sukamulia Lombok Timur ini meraih nilai yang cukup memuaskan mencapai 97,1 poin. āJadi anak kita (Khairurrazaq ā red) masuk 10 besar, dia urutan ketujuh,ā ungkap ayah kandung Khairurrazaq yang juga gurunya, Lalu Muhibban kepada Radar Lombok via aplikasi WhatsApp, Kamis kemarin (12/10).
Meski tidak mampu menjadi juara 1 dunia, Muhibban sama sekali tidak kecewa. Anaknya telah berjuang sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik. Sejak jauh-jauh hari tampil, Khairurrazaq juga berlatih dengan giat. āMeskipun tidak juara satu, alhamdulillah dia sudah tampil terbaik, itulah hasilnya untuk NTB dan Indonesia,ā katanya.
Muhibban sendiri masih menyesalkan sikap Pemerintah Arab Saudi yang tidak mengizinkan dirinya mendampingi Khairurrazaq.
Menurut Muhibban, dirinya tidak ingin menyalahkan siapapun dalam hal ini. Namun sebagai pembelajaran saja, dirinya sebagai ayah dan guru Khairurrazaq seharusnya ikut mendampingi. Apalagi selama ini tidak pernah sekalipun Muhibban melepas anaknya tanpa pengawalan.
BACA JUGA :Ā Remaja Asal Lombok Timur Ini Masuk Babak Final MTQ Tingkat Dunia
Khairurrazaq juga sempat kecewa karena Muhibban tidak ikut mendampingi. Khairurrazaq pesimis, mengingat gurunya yang selalu memberikan strategi tidak ada di tempat MTQ. āNamanya masih remaja ya, ketergantungannya pada saya masih kuat. Saya sih tetap telponan sama dia dari sini (Jakarta), tapi kan agak sulit juga. Saya sendiri tidak tahu persis kondisi disana, belum lagi tradisi yang beda,ā terang Muhibban.
Selain itu, Muhibban juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. Dukungan orang nomor satu di NTB itu sangat totalitas, baik dari segi moril maupun materiil demi kelancaran kepergian Khairurrazaq ke Arab Saudi.
Sayangnya, lanjut Muhibban, sikap responsif gubernur tersebut tidak diikuti oleh jajarannya. āSaya sangat hormatĀ dengan kepedulian pak gubernur, tapi jajarannya ini yang buat kita sakit. Capek kita urus seakan mengemis bantuan, padahal Pak Gubernur yang disposisikan,ā ungkapnya.
Muhibban sangat sering mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan. Padahal, apa yang dilakukan demi nama baik NTB dan juga Indonesia. āAndaikan saja bukan demi Alquran, saya tidak mau berhubungan dengan birokrasi. Kita dilempar sana-sini, padahal Pak Gubernur sangat peduli,ā ujarnya.
Begitu juga saat Khairurrazaq sedang berjuang di Arab Saudi, pemda terkesan tidak peduli. Kini, Khairurrazaq akan kembali ke tanah air pada tanggal 16 Oktober. āHari Senin anak kita kembali ke Indonesia, dari Jakarta kami langsung ke Lombok. Saya tunggu disini saja Jakarta,ā katanya.
Khairurrazaq beberapa kali berhasil mengharumkan nama Indonesia dan NTB. Pada ajangĀ di ajang Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suāud Tingkat Nasional VIII Tahun 2016,Ā Ā KhairurrazaqĀ berhasil juara satu. Lalu pada tahun yang sama padaĀ Musabaqah Alquran dan Hadist tingkat Asia Pasifik ke VII Pangeran Sultan bin Abdul Aziz al Saud, Khairurrazaq kembali meraih juara satu. Lalu pada MTQ tingkat nasional yang digelar di Mataram pada Agustus 2016, Khairurrazaq keluar sebagai yang terbaik di cabang Hafizh Alquran 10 juz.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah provinsi NTB, Ahmad Masyhuri yang dimintai keterangannya tidak mengetahui banyak tentang lomba MTQ di Arab Saudi. Begitu juga dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) NTB H Nasrudin. āSaya belum dapat info,ā jawabnya. (zwr)