Keuntungan Hotel Saat WSBK Terancam Minim

MASIH SEPI : Hunian atau keterisian kamar hotel di Kota Mataram saat WSBK berlangsung terancam sepi dan minim. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Keuntungan atau cuan hotel di Kota Mataram saat gelaran WSBK 11-13 November nanti terancam minim. Kondisi ini tentunya berbeda dengan pelaksanaan WSBK tahun lalu, di mana hotel di Kota Mataram panen pengunjung. Apalagi jika dibandingkan dengan gelaran MotoGP Maret lalu, hotel di Kota Mataram terisi penuh dan mencatatkan keuntungan maksimal. Tapi kondisi tahun ini diprediksi jauh berbeda. Dua pekan sebelum WSBK berlangsung, tiket yang terjual masih di bawah 10 persen. Jumlah ini kurang dari 5 ribu lembar tiket yang sudah terjual.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Yono Sulistyo mengatakan, pesanan hotel untuk WSBK baru 10 persen. Jumlah yang cukup jauh dibandingkan dengan gelaran WSBK, apalagi dibandingkan dengan bokingan kamar hotel saat MotoGP berlangsung. ‘’Kalau dulu waktu MotoGP tiga bulan sebelumnya hampir semua (hotel) full. Tapi WSBK ini kurang dua minggu masih belum keliatan,’’ ujarnya, Kamis (27/10).

Sejumlah pihak masih menerka-nerka tentang penyebab lesunya pemesana kamar hotel sampai dua pekan sebelum WSBK berlangsung. Salah satunya karena menilai WSBK kelasnya masih di bawah MotoGP. Sehingga penonton dari luar daerah atau mancanegara kurang antusias menonton WSBK. ‘’Mungkin juga karena waktu pelaksanaannya berdekatan juga WSBK di Lombok dengan MotoGP minggu kemarin di Sepang, Malaysia. Apakah itu salah satu penyebabnya saya kurang tahu,’’ katanya.

Baca Juga :  Jalan Udayana Tidak Cocok Dipasangi Pita Penggaduh

Namun AHM berharap pemerintah hadir untuk bisa meningkatkan hunian kamar hotel, terutama saat WSBK berlangsung. Dia menyarankan seperti BUMN harus dilibatkan atas inisiasi kementerian. Kemudian Kementerian Pariwisata bisa menginstruksikan kepala dinas se-Indonesia untuk menyukseskan WSBK. ‘’Karena kalau hanya dari masyarakat itu agak berat,’’ ungkapnya.

Masih sepinya pemesanan hotel juga karena Sirkuit Mandalika sudah dikunjungi saat gelaran MotoGP. Sehingga tidak penasaran lagi untuk menyaksikan langsung kegiatan di Sirkuit Mandalika. ‘’Mungkin yang pertama dulu masih penasaran. Makanya antusiasnya tinggi sekali. Sekarang sudah tahu mungkin itu juga saya tidak tahu,’’ terangnya.

Kondisi saat ini juga disebutnya tidak ada hubungannya dengan Covid-19 walaupun varian baru XBB sudah dideteksi di Indonesia. Itu tidak akan memengaruhi kedatangan penonton WSBK. ‘’Itu tidak ada pengaruhnya karena kan orang sudah vaksin dan sebagainya. Tidak ada pengaruhnya dari situ,’’ jelasnya.

Untuk harga kamar hotel, Yono mengatakan, harganya sudah dijauh di bawah yang distandarkan pemerintah. Dulunya saat MotoGP berlangsung, harga kamar hotel boleh dinaikkan maksimal tiga kali lipat. Tetapi sekarang sesuai publish rate atau harga resmi hotel. ‘’Sekarang kita berlakukan di bawah publish rate. Misalnya kalau dulu harga jualan kita Rp 1 juta atau lebih, sekarang paling Rp 500 ribu atau 600 ribu. Semua itu faktor demand and supply. Kalau demand tidak ada, hotel itu akan turun harganya. Begitu dia,’’ terangnya.

Baca Juga :  Anggaran Santunan Kematian Salah Perhitungan 

Sementara untuk hunian atau okuvansi saat ini, masih 60 persen. Jumlah ini dinilai masih baik. ‘’Karena kalau hunian 40 persen itu sudah tidak dapat keuntungan. Buat bayar listrik dan karyawan,’’ pungkasnya.

Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana mengatakan, hotel di Kota Mataram siap untuk digunakan oleh penonton WSBK. Kesiapannya sudah dimaksimalkan sejak jauh hari. ‘’Cuma okuvansi hotel itu masih belum maksimal, masih ada ikhtiar lagi yang harus dilakukan agar bisa memancing orang untuk datang menonton WSBK ini. Kalau dikatakan support kita masih kurang. Ini kan bukan kerja kota. Kalau kita kan pendukung kegiatan ini seperti yang sudah dilakukan, tetap dikomunikasikan dengan pemilik hotel. Rate-nya juga jangan terlalu tinggi misalnya begitu kan. Transportasinya sudah kita siapkan. Kalau sampai hari ini penontonnya belum keliatan tentu itu harus dengan ikhtiar yang lebih keras,’’ katanya. (gal)

Komentar Anda