SELONG— Ketua Umum PBNU Prof Dr Said Agil Siradj mengatakan Nadlatul Ulama (NU) dan Nahdlatul Wathan (NW) memiliki kesamaan.
Selain sama-sama menganut mazhab Syafi’i juga ulamanya merupakan ulama yang nasionalis. Demikian dikatakannya dihadapan puluhan ribu jamaah NW pada puncak perayaan Hultah NWDI ke-81 di Pancor, Lombok Timur Minggu kemarin (7/8).
Dikatakan NU dan NW bukan organisasi politik, profesi atau birokrat. NU dan NW
merupakan organisasi sosial keagamaan yang menjadi kekuatan dan mampu menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia. “Bahwa NW adalah milik kita semua,” katanya.
Ulama yang memiliki pengetahuan tentang Islam saja belum tentu kuat menjaga kesatuan dan keutuhan ummat, bangsa dan negara. Dia menunjuk apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah, Syiria, Yaman, Libia dan lain-lain. Dikatakan lantaran ulamanya tidak nasionalis sehingga tidak mampu mencegah terjadinya pertumpahan darah di negara mereka. Maka disinilah arti dan peran penting ulama NU dan NW, mampu menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan diatas keberagaman suku bangsa dan ras serta agama.
''Pendiri NU dan pendiri NW memiliki hubbul watahan minal iman yang sama-sama mememiliki prinsip mensinergikan Islam dan kebangsaan. TGKH M Zainuddin Abdul Majid dan KH Hasyim As’ari adalah nasionalis yang religius dan religius yang nasionalis,” katanya.
Mereka berdua dikatakan penganut Islam Sunnah Waljamaah dan perekat negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam perjuangannya, selalu mensinergikan antara nilai Islam dan nasionalis.
Dalam kesempatan itu,Said Agil Siradj juga mengingatkan akan pentingnya peran ulama dalam menyampaikan syariat Islam. Atas jasa para ulamalah, maka ummat Islam mengetahui dan mengamalkan syariat Islam yang tidak dijelaskan secara konkrit dalam Alqur’an maupun hadist.
Di usia 81 tahun, dikatakan merupakan umur yang cukup tua bagi organisasi NW. Sehingga diharapkan dengan usia itu, NW akan mampu menghadapi segala tantangan dan rintangan guna kepentingan kemajuan dakwah Islam. ‘’ Di usia ke 81 ini, saya berharap NW terus maju dan bergandeng tangan untuk mengawal paham yang diajarkan Maulana Syaikh ( TGKH M Zainuddin Abdul Majid) ,” harapnya.(lal/lie)