Ketua KPU Curhat Diserang Netizen di Medsos

Arief Budiman
Arief Budiman (JPC FOR RADAR LOMBOK)

JAKARTA — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman buka-bukaan dirinya dan lembaga yang ia pimpin diserang di media sosial dengan tuduhan macam-macam. Misalnya seperti, pengurangan panelis dalam debat capres-cawapres untuk Pilpres 2019, yakni mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo.

Padahal KPU mengambil keputusan tersebut berdasarkan kesepakatan antara Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. “Jadi jangan kemudian dituduh macam-macam. KPU disangka berpikiran macam-macam ada beberapa tweet yang sudah menyerang secara pribadi pada saya. Jadi jangan sampai digulirkan isu negatif terus menerus,” ujar Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta, Senin (7/1).

Baca Juga :  Kuda Terjatuh di Trawangan Hebohkan Netizen

Kemudian Arief menjelaskan tentang penyampaian visi dan misi. KPU menegaskan tidak membatalkan adanya penyampaian visi misi. Melainkan hanya tidak memberikan fasilitasnya. Jadi tempat dan waktunya masing-masing ditentukan oleh pasangan calon. “Bahkan ada yang lebih kejam lagi bilang bahwa penyampaian visi misi di lima kali debat itu dibatalkan,” katanya mengeluh.

BACA JUGA: Tim Jokowi-Ma’ruf di NTB Tak Punya Dana untuk Kampanye

‎Selanjutnya mengenai penyampaian kisi-kisi pertanyaan dalam debat capres-cawapres, KPU memutuskan tidak sendiri. Melainkan adanya masukan dari masing-masing Tim Kampanye Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Intinya pesan-pesan penting adalah kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan atau diserang persoalan atau pertanyaan yang sangat teknis dan substantif,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Diminta Hati-Hati Gunakan Medsos

Karena KPU dan juga tim kampanye dua pasangan capres-cawapres harus dijaga, dalam debat nanti jangan ada saling menjatuhkan hanya karena persoalan pertanyaan yang sangat teknis. “Kami ingin martabat paslon ini harus dijaga, karena pengalaman di banyak tempat ditanya sangat teknis tapi tujuannya untuk menjatuhkan,” pungkasnya. (JPC)

Komentar Anda