Ketika Lubang Emas Berubah Menjadi Lubang Maut

Ada yang Kapok, Ada yang Ingin Kembali Menambang

Untuk sekadar mengisi perutnya, Nuriman harus disuapi istrinya. Ia belum sembuh total dan tampak masih trauma dari kejadian yang menimpa diri dan teman-temannya. Meski demikian, Nuriman mengaku tak jera. Ia mengaku tak punya pilihan dan tak punya pekerjaan lain, kecuali menambang.  Ia tak kapok dan ingin menambang lagi, karena pekerjaan itu dianggapnya menjadi satu-satunya jalan untuk mencarikan anak istrinya nafkah untuk sementara ini. ‘’Saya sudah mulai menambang sejak Sembilan tahun silam. Tidak ada usaha lain, nanti akan nambang lagi,” cetusnya saat terbaring di ranjang rumah sakit.

Baca Juga :  Empat Penambang Emas Tewas, Diduga Hirup Knalpot Genset di Lubang

Nuriman lantas menuturkan jelas peristiwa nahas yang menimpanya. Waktu itu, kata dia, ia turun bersama temannya. Ia sama sekali tak menduga akan mendapatkan musibah nahas itu. Saat ia mau masuk ke lubang, kondisi lubang memang tampak sepi. Yang ada ia dan beberapa orang penambang lainnya.

Nuriman mengaku tak lama berada dalam lubang, kurang lebih sekitar 20 menit. Saat perjalanan menuju lubang pahatan batu emas, ia sempat bertemu dengan panambang lainnya dalam lubang yang sama.  Setelah berada di lokasi pahatan, tiba-tiba muncul asap pekat dari lubang sebelah tempatnya menggali.

Baca Juga :  Garam Produksi Sekotong Dipastikan Aman

Sadar akan bahaya itu, Nuriman dan teman-temannya mulai panik. Ia sempat mengimbau teman-temannya agar segera keluar menyelamatkan diri. Tetapi, beberapa dari temannya tak menghiraukan imbauannya. Mereka mencoba beberapa saat bertahan di dalam lubang.

Komentar Anda
1
2
3
4