Kesiapan Konversi Bank NTB jadi Syariah Dimatangkan

Bank NTB
Dirut Bank NTB, H Komari Subakir (tengah) bersama pimpinan konsultan yang menjadi tim konsultan pendamping konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah

MATARAM – Tim konversi PT Bank NTB menjadi Bank Umum Syariah (BUS) terus mematangkan berbagai proses untuk memuluskan peralihan bank pembangunan daerah tersebut dari konvensional menjadi syariah murni.

Direksi PT Bank NTB selaku tim konversi, Rabu kemarin (5/4) menggelar rapat koordinasi tim projeck management bersama konsultan pendamping konversi PT Bank NTB menjadi PT Bank NTB Syariah. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut hadir Wakil Gubenur NTB, H Muhammad Amin, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Yusri, Dirut PT Bank NTB, H Komari Subakir, Direktur Tazkia Consulting, Duddy Yustiadi, Presiden Direktur Dunamis Consulting, Tengku Hedi Sefinah, Presiden Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Rizal A. Jafara, Chief Operating Markplus Consultan, Taufik dan Program Manager ICD grup dari Islamic Devlopment Bank (IDB) Jeddah, Saudi Arabia, Mohammed Maher Mannai.

Wakil Gubenur NTB, H Muhammad Amin mengatakan, proses penyiapan peralihan Bank NTB konvensional menjadi Bank Umum Syariah harus betul-betul berjalan baik dan lancar. Selain itu, konversi Bank NTB menjadi Syariah ini harus betul betul bisa lebih baik dari sekarang dan memberikan manfaat yang lebih merata terhadap perekonomian masyarakat NTB. “Bank NTB setelah jadi BUS nantinya bisa berkontribusi lebih baik dari sebelumnya,” kata Amin.

[postingan number=5 tag=”syariah”]

Amin mengakui jika dalam proses peralihan  Bank NTB konvensional menjadi Bakn NTB Syariah membutuhkan persiapan yang matang dengan berbagai kesiapan, mulai dari kajian bisnis hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan kesiapan pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang akan digunakan. “Tim konversi Bank NTB sudah menjalankan berbagai tahapan secara konprehensif. Sehingga target Agustus 2018 Bank NTB Syariah sudah bisa dilaunching,” kata Amin.

Wagub menilai keberadaan Bank NTB Syariah nantinya dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk mengakses kredit permodalan usaha berbasis syariah. Hal ini akan akan menghindarkan masyarakat dari paraktek-parakter riba.

Untuk itu, Wagub meminta seluruh jajaran Bank NTB mempersiapkan sumberdaya manusia dengan baik. Dengan demikian, seluruh jajaran tersebut akan mampu memahami sistem perbankan syariah dengan baik. Hal itu akan memudahkan dalam mengkomunikasikan produk-produk yang ditawarkan perbankan kepada masyarakat dengan baik.

Kepada konsultan pendamping terpilih, Wagub berharap agar dapat memberikan yang terbaik dalam proses konversi tersebut. Dengan demikian, seluruh tahapan menuju bank syariah akan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan Agustus 2018 mendatang sudah terkonversi ke syariah.

Baca Juga :  PASI NTB akan Turunkan 9 Atlet

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Yusri meminta kepada konsultan pendamping untuk mencari tahu dan mengangkat berbagai persoalan dalam proses konversi. Sehingga berbagai persoalan tersebut bisa dicarikan solusinya dalam menuskeskan konversi PT Bank NTB konvensional menjadi BUS. “OJK akan terus memantau dan mengawal berbagai proses serta tahapan demi tahapan konversi Bank NTB, agar bisa dijalankan dengan sebai-baiknya,” kata Yusri.

Direktur Utama PT Bank NTB, H Komari Subakir memastikan proses berbagai tahapan konversi sudah berjalan sesuai dengan jadwal. Dalam program konversi, tim internal Bank NTB telah menunjuk sejumlah konsultan pendamping yang profesional dan sudah berpengelaman secara nasional. Bahkan untuk konsultan pendamping konversi, salah satunya adalah dari ICD grup dari IDB yang bermarkas di Jeddah, Saudi Arabia.

“Tim konsultan sudah bekerja. Kami optimis dalam waktu tinggal 10 bulan lagi, berbagai tahapan konversi Bank NTB menuju syariah sudah selesai dengan lancar dan baik,” kata Komari.

Chief Eksekutif Markplus.inc Taufik selaku konsultan pendamping mengatakan,  sejak Oktober 2016, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan kajian bisnis secara konprehensif dengan melalui survei. Dalam proses survei ke masyarakat NTB dan nasabah Bank NTB menunjukan tanggapan positif. Menariknya lagi, kajian ekonomi serta keunikan masyarkaat NTB menjadi momentun Bank NTB untuk lebih baik.    “Di NTB ini menariknya share bank syariah diatas nasional. Jika nasional share bank syariah hanya 5 persen, sementara share perbankan syariah di NTB diatas 8 persen. Ini momentum yang tepat bagi NTB transformasi Bank NTB  menjadi syariah,” ujarnya.

Menurut Taufik, Bank NTB memiliki brand yang bagus untuk memulai menuju Bank NTB Syariah. Meski terbilang tak segencar Bank DKI ataupun Bank Papua sebagai sponsor di klub sepak bola, namun brand yang dimiliki Bank NTB sangat luar biasa. Bahkan masuk lima besar nasional. “Bank NTB punya brand yang bagus dalam konversi. Tinggal yang menjadi PR (pekerjaan rumah) adalah perlu pengembangan produk dan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Selain itu juga perlu penguatan untuk penarikan dana pihak ketiga dan korporasi dalam memperkuat likuiditas dengan terus melakukan perbaikan layanan, memperkuat imej produk. “Kami yakin akan tumbuh semakin bagus begitu syariah. Syariah ini jadi pilihan alternatif punya fleksibilitas dalam pembiayaan. Bisa adopsi, sistim leasing, gadai. Bisa lebih baik, lebih fleksibel dalam membangun ekonomi,” ucapnya.

Baca Juga :  Johar Lin Eng Tepis Masuk Angin

Direktur Batasa Tazkia Consulting  selaku koordinator tim konsultan pendamping konversi Bank NTB, Duddy Yustiadi mengaku jika proses konversi PT Bank NTB konvensional menjadi PT Bank NTB Syariah menjadi perhatian secara nasional lembaga perbankan. Bahkan proses konversi Bank NTB menjadi sorotan industri perbankan nasional dan mengalahkan gaug pendirian bank syariah pertama di Indonesia yakni Bank Muamalat.  “Proses konversi Bank NTB ini menjadi sorotan luar biasa secara nasional. Karena itu konsultan harus bisa mendampingi konversi Bank NTB jadi syariah,” ujar Duddy yang ikut menjadi konsultan pendiri  Bank Muamalat.

Menurut Duddy, yang terpenting dalam konversi sangat diharapkan Bank NTB nantinya bisa mengangkat daerah lain sebagai barometer bank umum syariah (BUS). Hal tersebut terbukti sekarang saja, dengan adanya proses konversi Bank NTB menjadi syariah sejumlah daerah telah meminta Batasa Tazkia Consluting untuk membantu sebagai  konsultan konversi bank daerah di beberapa provinsi di Indonesia.

Sementara itu, perwakilan dari ICD grup dari IDB, Mohammed Maher Mannai mengatakan komitmennya untuk membantu proses konversi Bank NTB menjadi BUS. Bahkan ICD tidak hanya sebatas konsultan namun lebih kepada sebagai mitra untuk membantu suksesnya Bank NTB menjadi bank syariah hingga menjadi bank besar di kancah nasional dan internasional. “Proses konversi Bank NTB ini tidak hanya jadi motivasi bagi BPD lainya, tapi akan jadikan Bank NTB jadi referensi konversi bank di dunia,” ungkapnya.

Ia menyebut, untuk saat ini IDB grup telah melakukan banyak hal untuk bank syariah lebih dari 80 bank di dunia untuk konversi. Untuk lima tahun terakhir ICD sebagai member IDB mendampingi konversi lebih dari 80 bank di seluruh dunia termasuk didalamnya Bank NTB.

“Kami ingin melakukan pendampingan konversi Bank NTB dengan sukses, agar menjadi rujukan BPD lainnya dan dunia,”  ujarnya. (luk/adv)

Komentar Anda