Kerujuk, Potensi Wisata Dibalik Kerimbunan Hutan Pusuk

JEMBATAN BAMBU: Inilah jembatan yang dibangun anggota Pokdarwis Kerujuk Lestari, yang keseluruhan pembangunannya menggunakan bahan dari material bambu (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

Kabupaten Lombok Utara memang kaya dengan potensi wisata. Mulai dari kedalaman laut, pantai, dataran persawahan, hingga puncak pegunungan, semua menyimpan potensi, yang kalau dikembangkan maksimal dapat menjadi daerah tujuan wisata yang populer.

Seperti Dusun Kerujuk, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang. Sungguh siapa yang bakal menyangka, pedusunan yang terletak di balik kerimbunan hutan Pusuk ini ternyata sekarang telah memiliki brand sebagai desa ekowisata.

“Kami masih melengkapi berbagai fasilitas penunjang agar Dusun Kerujuk ini layak menyandang sebagai destinasi ekowisata. Jadi kalau sekarang melihat belum ada fasilitas memadai, mohon dimaklumi,” kata Junaedi, Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kerujuk Lestari, ketika berbincang dengan Radar Lombok belum lama ini.

Lambannya pembangunan berbagai fasilitas penunjang ini sambung Jhon, sapaan akrabnya, karena pengembangan ekowisata di Dusun Kerujuk ini memang tidak menggunakan investor.

“Anggaran untuk membangun berbagai fasilitas ini hasil swadaya dari kami para anggota Pokdarwis Kerujuk Lestari sendiri. Demikian lahan untuk membangun berbagai fasilitas, milik masyarakat Dusun Kerujuk yang kemudian dikerjasamakan,” bebernya.

Namun meskipun masih minim fasilitas, berkat promosi melalui sosial media, dan hanya sosial media, ternyata kini Desa Ekowisata Dusun Kerujuk telah kebanjiran pengunjung yang hendak berwisata.

“Jujur saja, baru seminggu ini kita bekerja keras membangun berbagai fasilitas penunjang seperti kamar mandi dan toilet, jembatan gantung, berugak, arena bermain anak yang masih sederhana, dan lainnya,” jelas Jhon.

Uniknya, hampir seluruh fasilitas yang dibangun sebagian besar menggunakan bambu sebagai bahan utama bangunan. Seperti jembatan yang didandani dengan deretan bambu-bambu pada sisi kanan dan kirinya, sehingga seperti sebuah pintu gerbang untuk menyambut para pengunjung yang datang. Demikian jembatan gantung yang melintas diatas sungai, seluruhnya terbuat dari bambu. Termasuk kamar mandi dan toilet, dindingnya juga rapat dihiasi dengan bambu.

“Ya, bambu itu identik dengan alam pedesaan. Selain itu, bahan baku bambu di dusun kami juga melimpah. Sehingga dengan bahan yang ada, kita membangun berbagai fasilitas penunjang wisata cukup dilakukan gotong royong saja, sehingga lebih irit,” aku Jhon.

“Sebenarnya kami ingin membangun wahana out bond lebih lengkap lagi, seperti flying fox dan lainnya. Namun jujur kami para anggota Pokdarwis Kerujuk Lestari belum menguasai teknik membangunnya. Karena itu kami berharap, ada lembaga atau instansi tertentu yang bisa berbagi ilmu soal wahana out bond ini,” harap Jhon.

Sementara salah satu pengunjung, Dian Andayani, yang hari itu datang bersama keluarga kecilnya, suami dan kedua anaknya, sangat mengagumi keindahan alam yang disajikan.

“Suasana alam pedesaan yang masih alami, sejuk dan segar. Persawahan luas terhampar, kemudian gemericik aliran air sungai yang jernih, melihat petani gula aren pulang dari hutan, dan suara celoteh binatang hutan seperti ayam hutan, burung-burung, hingga kera abu-abu, semua seperti membentuk sebuah harmoni alam pedesaan yang sangat indah,” ujar Dian.

Karena baru dibangun menjadi kawasan obyek wisata sambung Dian, tentu saja masih banyak hal yang harus dilengkapi, seperti membangun warung atau restauran, agar pengunjung tidak kesulitan mendapatkan makanan dan minuman. “Apalagi Desa Ekowisata Dusun Kerujuk ini sangat cocok untuk wisatawan keluarga. Jadi kalau bisa, pembangunan warung atau restauran ini bisa didahulukan, agar anak-anak kami kalau lapar dan haus bisa belanja,” harap Dian.

Dusun Kerujuk sendiri berjarak sekitar 10 kilometer, arah utara dari Ibukota Provinsi NTB, Kota Mataram. Dari perempatan Kantor Gubernur NTB ke arah utara, perempatan Rembiga, Pasar Gunung Sari, Perbukitan Pusuk, Pusuk Pass, turun ke arah Pemenang. Sekitar 1 kilometer turunan jalan Pusuk sebelum Pemenang, ada Pondok Pesantren. Tepat di depan Pondok Pesantren ini ada jalan tanjakan belok kanan, ke arah Dusun Kerujuk.

“Jangan takut nyasar, karena hampir seluruh masyarakat sekitar, apalagi Dusun Kerujuk orangnya ramah-ramah. Tinggal bertanya saja, pasti dijawab,” ujar Dian menjawab telepon salah satu temannya yang hendak menyusul berkunjung ke Desa Ekowisata Dusun Kerujuk. (gt)

Komentar Anda