Kerugian Akibat Banjir Lombok Timur Bandang Bertambah

Kerugian Akibat Banjir Lombok Timur
KERJA BHAKTI: Danrem 162/WB, Kolonel Inf Farid Makruf langsung memimpin 800 personel TNI, dibantu anggota Polri dan masyarakat gotong royong membersihkan sampah dan puing-puing bekas bangunan yang rubuh akibat terjangan banjir bandang di Lotim, Jumat kemarin (24/11). (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG – Status tanggap darurat di sejumlah desa di tiga kecamatan di Lombok Timur yang diterjang banjir bandang Sabtu lalu (18/11) selesai Jumat kemarin (24/11).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur H Napsi mengatakan, masa tanggap darurat hanya 7 hari. Selama tanggap darurat dilakukan evakuasi, pemenuhan logistik kepada masyarakat, pemberian air bersih serta  melakukan pembersihan lokasi termasuk melakukan penyedotan lumpur – lumpur di sumur-sumur warga. ”Dapat saya simpulkan pelaksanaan dalam rangka penanganan  dampak banjir ini dapat dilaksanakan dengan baik yang dibantu oleh semua instansi baik TNI, Polisi, Pol PP dan masyarakat,”katanya.

Baca Juga :  Kerugian Banjir Lombok Timur Ditaksir Rp 28 M

Setelah masa tanggap darurat ini, akan dilanjutkan masa transisi pemulihan. Pada masa transisi ini dilakukan perbaikan sarana dan prasaran sehingga bisa berfungsi dengan normal kembali. Setelah itu akan dilanjutkan masa rehabilitasi dan rekontruksi untuk memperbaiki secara permanen semua fasilitas yang terdampak dari banjir bandang ini. “Jadi mulai  besok (hari ini) sudah terbit SK bupati untuk masuk ke masa transisi pemulihan. Kita rencanakan ini berjalan selama dua bulan,”jelasnya.

Berdasarkan hasil pendataan yang sudah diverifikasi  nilai  kerugian ditaksir sementara sekitar Rp 30 miliar. Namun dinas perumahan  dan dinas PU masih melakukan pendataan.” Yang jelas untuk hari ini kerugian ditaksir Rp 30 miliar. Kita berhati – hati dalam melakukan pendataan karena kita tidak mau ada masyarakat yang luput,”katanya.

Ditegaskannya, setelah dilakukan verifikasi dari jumlah jembatan yang rusak  sebanyak 15 unit. Sementara  warga terkena dampak banjir ini di Kecamatan Keruak, Jerowaru dan Sakra Barat sebanyak 1.304 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 4.289 orang. “Dari total semua rumah yang rusak dari tiga kecamatan baik yang rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat sebanyak 770 unit.Namun  rumah yang tidak bisa digunakan kembali sebanyak 197 unit,” jelasnya.

Untuk rumah yang rusak berat, akan dibangun dari dana stimulan dengan indeks satu rumah di berikan bantuan senilai Rp 25 juta.”Sementara untuk yang ringan akan kita lihat bagaimana kerusakannya dulu,”tutup Napsi.

Baca Juga :  Inul Vista Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Lombok Timur

Sementara itu, sekitar 800 personel tentara, polisi dan instansi serta elemen lain membantu warga, membersihkan sampah, maupun puing-puing bekas bangunan atau rumah yang rubuh akibat terjangan banjir bandang di Desa Penendem Kecamatan Keruak. “Sasaran kita yang utama adalah masalah sampah. Karena akibat bencana (banjir), ternyata menimbulkan terkumpulnya sampah dan reruntuhan bangunan. Kegiatan ini akan terus berlanjut, hingga dianggap selesai bencana ini,” tegas Danrem 162/WB, Kolonel Inf Farid Makruf, MA.

Selain menerjunkan ratusan personel, pihaknya juga menerjunkan sejumlah alat berat seperti beko, truk, dan lainnya untuk mengangkut puing-puing yang tidak mungkin diangkut oleh manusia.

Kerja bhakti masal ini dilaksanakan Korem sebutnya, untuk menindaklanjuti kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh Kodim Lotim. Dimana saat itu hanya menerjunkan sekitar 220 personel saja, sehingga kurang maksimal.

Kali ini sambung Danrem, karya bhakti diikuti oleh seluruh prajurit jajaran Korem 162/WB se-Pulau Lombok, anggota Lanal Mataram, anggota Lanud Rembiga, anggota Polres Lotim, Sub Den Brimob Polda NTB, Sat Pol PP, Ibu Dharma Pertiwi Daerah J, Ibu-Ibu Bayangkari Polda NTB, dan instansi terkait lainnya, serta mahasiswa dan masyarakat setempat.

Baca Juga :  Gubernur NTB Tinjau Korban Banjir Lombok Timur

Danrem  mengatakan  karya bhakti yang  ini selain merupakan salah satu kegiatan minggu militer, juga merupakan wujud kepedulian TNI dan Polri terhadap masyarakat. Karena TNI akan selalu ada untuk membantu meringankan beban masyarakat. (cr-wan)

Komentar Anda