Kerjasama SMK dan DUDI belum Signifikan

SMK: Inilah salah satu SMK yang merupakan bagian dari prioritas Program Revitalisasi SMK Kemendikbud RI (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendi, terus mendorong Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memperluas kerjasama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan sejenisnya. Namun sejauh ini, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB belum memperlihatkan kerjasama yang riil dengan pihak-pihak berkaitan

Kabid Pembinaan SMK Dikbud NTB, Lalu Hasbulwadi mengatakan, pihaknya masih terus meningkatkan intensitas kuantitas dan kualitas kerjasama antara SMK dengan pihak DUDI. Begitu juga dengan  asosiasi profesi serta instansi terkait demi peningkatan mutu pendidikan SMK.

Untuk sementara, pihaknya mengaku sudah membangun kerjasama dengan Alfamart. Kerjasama ini untuk bidang bisnis menejemen pada kompetensi keahlian bisnis Dalam Jaringan (Daring) pemasaran.

“Kita masih konsolidasi dulu dengan pihak terkait, tapi sejauh ini untuk luar daerah kita sudah dapat MoU dari pihak Alfamart Jakarta,” katanya, Rabu (26/7).

Kerjasama yang dibangunnya, jelasnya, akan ditindaklanjuti dengan Praktek Kerja industri (Prakerin) siswa, magang guru produktif untuk belajar pengelolaan ritel modern.

Baca Juga :  Hari Ini 911 SD/MI Lotim Laksanakan UN

Setelah tindak lanjut ini berjalan, sebutnya, pihaknya sudah menyiapkan pemberdayaan alumni untuk bisa bekerja di Alfamart. Adapun dalam hal kerjasama ini, pihaknya mengaku memang belum terlalu luas. Praktis, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak DUDI dan yang lainnya.

Pihaknya juga menyadari bahwa revitalisasi SMK tujuannya mengatasi angka pengangguran yang disumbangkan oleh lulusan SMK. Dengan demikian intensitas kuantitas dan kualitas kerjasama yang dibangunnya selalu digenjot.

Adapun terkait jumlah SMK di NTB yang sudah membangun kerjasama dengan pihak terkait. Pihaknya mengaku belum bisa mendeteksi semua SMK. Mengingat saat ini, justeru pihaknya sedang menginventaris beberapa SMK yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak terkait.

Ditambahkannya, program Revitalisasi SMK disebutnya tugas yang cukup banyak tantangan. Mengingat pengelolaan SMK di tubuh Dinas Dikbud NTB merupakan tahun pertama pasca alih kebijakan kelola diterapkan. Praktis, pihaknya membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mewujudkan segala keinginan pusat untuk merevitalisasi SMK.

Baca Juga :  Sistem Seleksi Mandiri Tidak Kompak

Terpisah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK sekaligus Kepala SMKN 3 Mataram, Umar mengatakan, revitalisasi SMK cukup bagus untuk perkembangana dunia pendidikan khususnya di bidang SMK. Ia mengaku sudah sering melakukan diskusi dan konsolidasi dengan semua Kepsek terkait hal tersebut.

Bagi Umar, proses revitalisasi harus membutuhkan waktu yang cukup lama. Adapun kaitannya dengan membangun kerjasama, sejauh ini karena sekolah yang dipimpinnya lebih kepada teknik mesin, pihaknya sudah membangun kerjasama dengan salah satu sekolah tinggi di luar NTB.

Baginya, hal ini juga bagian dari cara untuk melancarkan program revitalisasi SMK yang terus didengungkan pihak pemerintah pusat. “Saya sepakat program ini tidak bisa dilakukan dengan buru-buru. Apalagi Dikbud NTB ini kan kali pertama kelola jenjang sekolah menengah,” tutupnya. (cr-rie)

Komentar Anda