MATARAM– Kerajinan Cukli asal Kota Mataram sudah merambah pasar ekspor. Diantara kerajinan yang masuk pasar internasional adalah kerajinan tangan berbahan kayu dan kulit kerang mutiara.
Kerajinan Cukli yang diminati adalah dalam bentuk meja, kursi, kotak perhiasan, lemari, tempat tidur dan lain-lain.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kota Mataram Uun Pujianto mengatakan, perajin Cukli saat ini mulai bangkit. Pemasaran sudah sampai tembus luar daerah, bahkan luar negeri. Sentra kerajinan Cukli di wilayah Sayang-Sayang terus bergeliat mengembangkan usaha. “ Ini sangat menggemberikan,” ungkapnya kepada Radar Lombok kemarin.
Pemerintah katanya, terus memberikan perhatian kepada para pelaku usaha. Selain Cukli, yang mendapat perhatian juga usaha mutiara dan lain-lain. Pengusaha diminta terus meningkatkan kualitas produk mereka di tengah persaingan yang ketat. “ Kita minta para perajin terus meningkatkan kualitas,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu pengusaha Cukli yang ditemui di Sayang-sayang, Taufik mengakui pemasaran Cukli mulai meningkat. Peran pemerintah khususnya Diskoperindag Kota Mataram semakin nampak. Bahkan pengusaha mendapat bantuan dana berupa penyaluran program kemitraan.”Saya dapat bantuan dua kali. Awalnya 2010 lalu saya terima Rp 15 juta. Perhatian dari pemerintah mulai saya rasakan meski usaha sempat lesu setelah peristiwa bom Bali dulu,” ungkapnya.
Taufik mengaku sempat beberapa kali bolak-balik Jakarta-Lombok untuk mengikuti pameran. Tak hanya itu, produk kerajinan Cuklinya bukan hanya dibeli oleh masyarakat Mataram, tetapi juga turis mancanegara.
Taufik menambahkan harga Cuklik di galeri miliknya sangat bervariasi yakni antara Rp 350 ribu hingga Rp 15 juta. “ Satu set meja kursi tamu harganya mencapai Rp 6 juta sampai Rp 8 juta. Harga bingkai cermin Rp 100 sampai Rp 300 ribu, tergantung besar dan kecilnya barang. Kalau satu set meja makan Rp 12,5 juta,” tambahnya. (dir)
