Kerajinan Anyaman Diminati Pasar Luar Negeri

MATARAM—Usaha produk kerajinan jerami dan bahan anyaman dari pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi NTB kian hari kian menggairahkan. Dimana permintaan produk kerajinan dan bahan anyaman dari sejumlah negara di Asia dan Eropa semakin positif. Terbukti nilai ekspor untuk produk kerajinan bahan anyaman dan jerami terus mengalami peningkatan setiap bulannya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, nilai ekspor untuk produk kerajinan jerami dan bahan anyaman asal NTB bulan Juli tahun 2016 mencapai US$ 21.238, dengan total jumlah volume barang sebanyak 5,521 kilogram (kg).

“Nilai ekspor untuk produk jerami dan bahan anyaman Juli meningkat jika dibandingkan Juni 2016,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTB, Ni Kadek Adi Madri di Mataram, Senin (15/8).

Menurutnya, nilai ekspor produk jerami dan bahan anyaman pada Juli 2016 yang mencapai US$ 21.238 itu lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor pada bulan Juni 2016 yang mencapai US$ 17.527, atau terjadi pertumbuhan nilai transaksi maupun volume barang produk bahan anyaman dan jerami yang di ekspor sebesar 21,28 persen. Sebagian besar negara tujuan ekspor untuk produk jerami dan bahan anyaman ini adalah negara-negara di Eropa, salah satunya Belanda.

Baca Juga :  Bekali Santri dengan Keterampilan Anyaman Bambu

Selain produk kerajinan bahan anyaman dan jerami, yang nilai ekspornya terus meningkat adalah ikan dan udang. Nilai ekspor untuk udang dan ikan ini pada bulan Juni mencapai US$ 15.927, atau terjadi peningkatan cukup tinggi dibandingkan nilai ekspor pada bulan Juni yang hanya mencapai US$ 1.044. Negara tujuan ekspor untuk ikan dan udang hasil nelayan NTB ini adalah Vietnam dan Inggris.

Baca Juga :  SDN 1 Loyok Kembangkan Anyaman Bambu

Begitu juga dengan komoditi sayuran dengan negara tujuan ekspor Hongkong dan Singapura pada bulan Juni mencapai US$ 13.850, atau terjadi peningkatan jika dibandingkan nilai ekspor bulan Juni 2016 yang sebesar US$ 6.233.

Sementara Kepala Balai Pengembangan Pelatihan Produk Ekspor Daerah (BP3ED) Disperindag Provinsi NTB, Muhammad Taufik mengatakan peningkatan nilai dan volume produk kerajinan pada ekspor beberapa bulan belakangan ini berbanding lurus dengan apa yang telah diperbuat pemerintah daerah.

Pemda intens melakukan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha IKM, untuk meningkatkan kualitas mutu produk kerajinan anyaman dan lainnya. “Beberapa tahun belakangan kami di BP3ED secara intens memberikan pelatihan dan pendampingan kepada perajin, termasuk melibatkan mereka mengikuti pameran promosi skala nasional dan internasional,” pungkas Taufik. (luk)

Komentar Anda