Kepala UPTD Masbagik dan Warga Saling Lapor Polisi

Kepala Dikbud Tanggapi Santai

H Lalu Suandi
H Lalu Suandi (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan dan Kebudayaan Masbagik, Lalu Putradi, telah dilaporkan ke polisi. Itu terjadi, gara-gara dia mengumpat pasangan calon (Paslon) Bupati Lotim dengan kata-kata yang tak sepantasnya dilontarkan oleh seorang Aparatur Sipir Negara (ASN). Namun pelaporan itu berbalas, dan giliran Putradi melaporkan kasus perusakan ruangannya oleh sekelompok warga.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, H Lalu Suandi,  ketika diminta tanggapannya terhadap aksi saling lapor itu justeru menanggapi dengan santai, dan menyerahkan sepenuhnya masalah itu ke aparat penegak hukum. “Apa yang harus saya selesaikan? Karena sudah ada yang menanganinya,” katanya santai, Minggu kemarin (18/3).

Dikatakan Suandi, keputusan Kanit Dikbud Masbagik melapor atas kasus perusakan ruangan kantornya, merupakan bagian dari haknya. Semua pihak harus menghargai proses hukum yang ditempuh oleh kedua belah pihak.

Karena dari Informasi yang diterima pihaknya, kejadian yang dilaporkan oleh sekelompok warga atas Putradi (Kanit Dikbud Masbagik), merupakan tindakan yang terjadi dirumahnya.

“Perbuatan itu bukan dilakukan saat jam dinas. Dasar keluarnya ucapan dari mulut pejabat publik ini masih didalami apa permasalahan sesungguhnya,“ ujarnya.

Pihaknya mengatakan, bahwa Pjs Bupati Lotim juga sudah minta penanganannya di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lotim. Apakah ada hal-hal yang dilanggar berkaitan dengan kode etik kepegawaian atau tidak. ”Jadi mari kita ikuti saja bagaimana proses selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Berantas Pungli, Kadis Khalid Sidak UPTD PKB

Menurutnya, kasus yang terjadi di Unit Dikbud Masbagik ini harus menjadi peringatan dan pelajaran semua pihak. Bukan saja pelajaran bagi dirinya sebagai Kadis Dikbud, tetapi juga pelajaran bagi unsur Dikbud lainnya, hingga yang paling bawah. “Jika tidak bisa menghindar dari keberpihakan, paling tidak terukurlah dalam berucap. Jangan berlebihan yang dapat membuat konflik. Apalagi ini tahun politik, hal kecil bisa menjadi besar,” bebernya.

Sebelumnya, Pjs Bupati Lotim, H. Ahsanul Khalik juga menyayangkan adanya kejadian ini. Menurutnya, seharusnya yang diperiksa ini bukan masalah perusakan, akan tetapi masalah penghinaan yang dilakukan oleh seorang PNS kepada pasangan calon, sehingga menimbulkan kegaduhan seperti ini.

“Dalam kondisi sekarang, kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat. Semua pihak, terutama aparatur pemerintahan ini harus betul-betul mengendalikan diri,” pintanya.

Adanya kejadian perusakan yang disebabkan oleh ucapan penghinaan itu, sekaligus dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, tak terkecuali pihaknya sebagai Pjs Bupati Lotim, agar selalu berhati-hati mengeluarkan ujaran-ujaran yang berbau kebencian, kepada siapapun. ”Terkait dengan perusakan ini, nanti kita lihat. Karena yang dirusak hanya pot bunga saja. Saya sendiri juga sudah terima laporan,” akunya.

Khalik juga berharap kepada semua masyarakat, agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan diluar ketentuan. ”Terhadap pelaku penghinaan ini, tentunya saya sebagai Pjs Bupati Lotim akan memberikan atensi. Saya akan perintahkan BKPSDM untuk segera memproses,” tegasnya.

Baca Juga :  UPTD Persampahan Gili Segera Terbentuk

Sementara Kepala UPTD Dikbud Masbagik, Lalu Putradi mengakui kalau dirinya mengeluarkan memang telah kata-kata kotor terhadap Paslon Bupati Lotim. Namun itu semua dilakukan, karena dia merasa kesal kepada salah satu pendukung Paslon yang mengatakan kalau pasangan A dan B menang, maka dia-lah yang akan menggantikan dirinya sebagai Kepala UPTD Dikbud di Masbagik. “Karena saya kesal, sehingga saya sesumbar dan mengatakan seperti itu. Karena saya kesal,” akunya.

Selain mengeluarkan kata-kata secara langsung dan berhasil di rekam oleh masyarakat, dia juga mengakui kalau dirinya menulis di halaman media sosial (Medsos) dengan menyebut nama binatang. ”Saya nulis di Facebook itu menyebut nama hewan, dan kepada siapa tulisan itu ditujukan, juga tidak jelas. Karena saya khilaf,” akunya.

Ditanyakan terkait laporan yang dilayangkan dirinya ke Mapolres Lotim? Dia mengaku tetap akan melaporkan orang-orang yang sudah merusak nama baiknya itu. Karena masyarakat datang tanpa mengajak dia berbicara, tiba-tiba mereka langsung mengangkat meja, dan kemudian merusak semuanya. ”Tetap saya akan laporkan. Kalau saya diperiksa oleh BKPSDM, saya juga sudah siap kok,” tegasnya. (wan)

Komentar Anda