Kepala DPPKAD Terancam Diganti

TANJUNG-Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daeerah (DPPKAD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Muhammad Irwan terancam diganti dari jabatannya, jika nantinya ditemukan data di lapangan berkaitan dengan ketidakberesan pemungutan pajak hotel dan restoran.

Wakil Bupati KLU, Sarifudin menerangkan, beberapa hari lalu dirinya sudah mengirim orang untuk melakukan uji petik ke hotel dan restoran yang menunggak pajak. Sejumlah hotel pun pada dasarnya mau untuk melakukan pembayaran, namun tidak ada juru pungut yang menagih sehingga membuat mereka belum membayar.

Kemudian jika nantinya ditemukan data yang berbeda kata Sarifudin, dimana hotel dan restoran memiliki data atau bukti mereka sudah membayar tapi tidak tercatat di DPPKAD dan terbukti ada permainan, maka dirinya akan mengganti Kepala DPPKAD. “Kalau memang nanti saya temukan data di lapangan, kita ganti kepala dinasnya,” tegas Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB ini saat ditemui di Kantor Bupati KLU, Jumat (12/8).

Baca Juga :  Panitia Tanda Tangan Sebelum Proyek Selesai

Seperti diketahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum terbayarkan dari tunggakan pajak hotel, restoran dan hiburan hingga 27 Juli 2016 mencapai belasan miliar. Rinciannya, pajak hotel sebesar Rp 9,35 miliar lebih, pajak restoran sebesar Rp 5,57 miliar lebih, pajak hiburan sebesar Rp 509 juta lebih, denda pajak hotel sebesar Rp 1,44 miliar lebih, denda pajak restoran sebesar Rp 1,24 miliar lebih dan denda pajak hiburan sebesar Rp 50,97 juta lebih. “Saya melihat ini merupakan ketidaktegasan dari lembaga teknis. Saya dengar banyak yang mau bayar tapi tukang tagihnya tidak ada, ada yang bilang begitu. Ada juga yang bilang sudah bayar. Ini perlu kita cari tahu kebenarannya,” terangnya.

Baca Juga :  Hotel atau Oknum DPPKAD yang Bermain?

Dalam waktu dekat kata Sarifudin, dirinya akan mengumpulkan tukang pungut di DPPKAD untuk mengklarifikasi laporan yang didapatkan dari uji petik yang ada. Kemudian selanjutnya akan dilakukan pertemuan dengan pihak hotel dan restoran yang menunggak, untuk juga mengklarifikasi persoalan yang ada. “Kalau kita pertemukan dua-duanya nanti ribut. Saling bela diri. Nanti kita kumpulkan tunkang pungut dulu. Apa kendalanya, apakah di SDM atau apa,” terangnya. (zul)

Komentar Anda