Kepala BKKBN-RI Berikan Kuliah Umum di IAIN

KULIAH UMUM : Kepala BKKBN-RI, dr Surya Chandra Surapati mengisi kuliah umum di Auditorium IAIN Mataram, Kamis kemarin (9/3) (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan NTB menggelar kuliah umum di Auditorium IAIN Mataram, Kamis kemarin (9/3).

 Pembicara utama pada acara tersebut Kepala BKKBN-RI, dr Surya Chandra Surapati .Kuliah umum yang bertemakan Revolusi Mental Berbasis Keluarga Menuju Generasi Emas NTB Cendikia Terbuka untuk Keunggulan tersebut, dihadiri ratusan mahasiswa. “Revolusi mental harus dilakukan untuk menuju kesejahteraan, Indonesia gagal mengatasi kemiskinan karena meninggalkan program KB (Keluarga Berencana – red),” ucap Surya Chandra Surapati dalam kuliah umumnya, Kamis kemarin (9/3).

Sejak reformasi, Indonesia meninggalkan program KB. Akibatnya, angka kematian ibu melahirkan dan bayi meninggalkan menjadi meningkat. Bahkan, daya yang dimilikinya, setiap 1,5 jam selalu saja di Indonesia ada ibu melahirkan meninggal dunia.

Fakta tersebut tidak bisa dibantah. Hal itulah yang menjadi motivasi BKKBN untuk terus berupaya menyelamatkan bangsa Indonesia melalui program KB. “Jadi program KB ini mampu menurunkan angka kemiskinan, dan harus juga bisa meningkatkan SDM,” katanya.

[postingan number=3 tag=”mataram”]

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak menikah pada usia dini. Apalagi melahirkan tanpa ada pemahaman yang baik. Perempuan harus melahirkan minimal saat berusia 21 tahun. Jangan sampai di bawah umur tersebut karena akan membahayakan nyawa.

Selain itu, jarak kelahiran harus dipahami oleh semua masyarakat. Untuk mendapatkan kondisi aman, maka jarak melahirkan haruslah antara 3 – 5 tahun. “Kebanyak 3 bulan setelah melahirkan hamil lagi, ini harus dihindari sesuai dengan penelitian ilmu kedokteran,” ucapnya.

Program KB dengan 2 anak cukup, menurutnya telah dimulai sejak lama. Pada era Soeharto, program tersebut sangat diperhatikan, karena menyadari tingkat penduduk yangtinggi bisa menyebabkan kemiskinan. “Jadi harus ada revolusi mental, bahwa 2 anak saja cukup. Yang penting kualiatnya, gak perlu lagi buat banyak-banyak anak seperti orangtua kita dulu,” sarannya.

Sementara itu, Wakil Rektor I IAIN Mataram, H Masnun dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi agar tidak mudah mengambil keputusan untuk menikah. Menyelesaikan pendidikan sangat penting demi masa depan.

Dalam kesempatan tersebut juga, ia mengimbau agar kualitas terus diutamakan. Menikah pada waktu yang tepat harus dijadikan pedoman. “Jangan sampai ada anak-anak melahirkan anak, ini bahaya,” ujarnya menghidupkan suasana.

Hadir juga dalam kuliah umum tersebut Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Lalu Makrifuddin, seluruh jajaran rektoriat IAIN Mataram dan tamu undangan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama antara BKKBN dan kampus IAIN Mataram. (zwr)

Komentar Anda