Kemendikbud Resmikan Laboratorium Seni Budaya Loteng

RESMIKAN: Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Restu Gunawan meresmikan Laboraturium Seni Budaya SMAN 4 Praya (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Laboraturim seni budaya Lombok Tengah yang bertempat di SMAN 4 Praya, diresmikan Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Nono Adya Supriyanto, kemarin (1/3).

Dalam peresmian itu, Nono didamping Direktur Kesenian Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawan dan beberapa pejabat tinggi Kemendikbud lainnya. Dalam kesempatan itu juga hadir Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Ketua DPRD Lombok Tengah H Achmad Puaddi FT dan Kepala SMAN 4 Praya, Kadian MPd.

Kadian dalam kesempatan itu mengaku, gedung sendi budaya sebenaranya sudah lama dimanfaatkan para pelajat dan masyarakat Lombok Tengah. Tetapi, secara formal pihak pemerintah pusat belum sempat meresmikannya. Sehingga kali diselenggarakan peresmiannya secara formal untuk bangunan laboratorium seni budaya itu.  “Sebenarnya bulan Oktober 2015, gedung senilai Rp 700 juta ini selesai dikerjakan dan manfaatnya sudah dinikmati siswa. Tapi kali ini bisa diresmikan lantaran di pusat belum ada kesempatan,” katanya, kemarin (2/3).

Dikatakan, gedung seni budaya di SMAN 4 Praya ini merupakan satu-satunya di NTB. Semua sekolah yang setara dengan SMA/SMK belum memiliki laboraturim seni budaya, kecuali di SMAN 4 Praya. “Jadi karena gedung seni dan budaya baru ada di sekolah kami, kami persilakan bagi siswa di luar SMAN 4 Praya untuk datang jika ingin berlatih,” serunya.

Baca Juga :  Perajin Didorong Hasilkan Produk Khas Daerah

Ditambahkan Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri dalam sambutannya mengatakan, jasa seorang guru adalah segala-galanya. Tanpa jasa seorang guru, semuanya tidak akan pernah terjadi, termasuk dirinya sebagai wakil bupati.

Oleh karena itu, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak kepada semua untuk selalu mengingat jasa jasa guru. Jangan sampai melupakan jasa guru karena pangkat dan golongan. “Jasa guru tidak ada duanya. Menjadi pejabat itu semua karena jasa guru,” ungkapnya.

[postingan number=3 tag=”loteng”]

Selanjutnya, terkait dengan adanya peresmian gedung seni budaya ini, pihaknya mengharapkan bisa dimanfaatkan sebaik baiknya. Di tempat ini kreasi seni siswa bisa dilaksanakan. Apalagi gedung seni ini belum ada di NTB, kecuali di Lombok Tengah. ‘’Dari itulah, Lombok Tengah sebagai kabupaten paling tengah sesuai dengan namanya mempersilakan kepada siswa, baik di dalam daerah ataupun di luar kabupaten untuk datang dan mengasah kemampuannya di gedung ini,’’ timpalnya.

Baca Juga :  Kecamatan Pringgasela Kembali Gelar Alunan Budaya Desa II

Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Nono Adya Supriyanto dalam kesempatan itu mengakui, kalau gedung seni dan budaya memang masih langka. Dari 583 ribu SMA se Indonesia, sekolah yang sudah memiliki gedung seni dan budaya baru 43 sekolah.

Minimnya gedung tersebut di samping dianggarkan oleh pemerintah pusat, pihaknya mengharapkan pemerintah daerah untuk bisa menganggarkan. Keberadaan gedung seni dan budaya lanjutnya, itu amatlah penting sebagai tempat siswa menunjukkan kreasinya, khususnya di bidang seni tarik suara.

Di NTB pada umumnya, di sejumlah media elektronik sudah banyak yang manggung dalam seni tarik suara, seperti di KDI, Academi dan yang lainnya. Adanya pembangunan gedung ini diharapkan akan tumbuh generasi baru dalam tarik suara dan seni lainnya.

Selanjutnya, ia juga mengharapkan gedung ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal berbau agama. Seperti tarik suara tilawah untuk berlatih, bernyayi dan membuat album lainnya. “Insya Allah, pada kedatangan kedua nantinya kami akan mengupayakan sarana dan prasarana alat pendukung bisa didrop,” janji Nono. (cr-ap)

Komentar Anda