Kemenag NTB Ingatkan Masyarakat Waspada Penipuan Travel Umrah

Pegawai Kanwil Kemenag NTB saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Maraknya travel umrah yang memberikan iming-iming cepat berangkat kepada calon jamaah perlu diwaspadai oleh masyarakat di NTB. Pasalnya, tidak sedikit travel umrah melakukan penipuan terhadap masyarakat. Seperti yang baru-baru ini diungkap Polda Metro Jaya yang menangkap agen travel umrah diduga melakukan penipuan terhadap ribuan calon jamaahnya.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB mengingatkan masyarakat untuk waspada dan tetap memilih secara teliti dan mencari tahu track record dari perusahaan travel umrah yang ada di NTB.

“Masyarakat jangan mudah tertipu dengan travel umrah bodong. Pastikan ada 5 hal yang wajib dimiliki biro travel umrah. Pertama legalitas perusahaan travel, jadwal pemberangkatan umrah, jadwal penerbangan, akomodasi hotel dan visanya,” jelas Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB, Hj Eka Muftatiah kepada Radar Lombok

Baca Juga :  64 Pekerja Kena PHK Selama Januari - Juni 2021

Dikatakan Eka, rata-rata masyarakat yang mendaftar pada agen travel umrah dan haji karena teriming-iming adanya nama tuan guru di brosur atau iklannya. Hanya saja kini masyarakat sudah mulai sadar dengan semakin meningkatkan SDM dan informasi yang diperoleh disosmed.

Eka menyebut Kanwil Kemenag NTB hingga saat ini baru menerima pengaduan tertulis dari calon jamaah umrah untuk dua travel, yakni PT Mahisa dan PT Marco. Kemenag NTB telah melakukan pemanggilan dan klarifikasi kepada direkturnya masing –masing. Untuk PT Marco, telah membuat perjanian untuk memberangkatkan calon jamaahnya untuk umrah.

Baca Juga :  Bulog Hilang, Harga Beras Makin Melonjak

Pemberangkatan jamaah dilakukan dengan menunjukkan bukti-bukti yang sudah dilakukan pada saat pembayaran. Ada laporan PT Marco, tapi ini belum JAFJ binaan NTB. Belum diberangkatkan jamahnya, cabang atau koordinatornya di NTB PT Marco hilang. Sementara itu, untuk PT Mahisa, Kemenag NTB sudah bersurat ke Kemenag Pusat untuk melakukan tindakan terakhir, apakah SK dibekukan atau dicabut.

“Kita imbau travel yang belum punya cabang di NTB agar langsung buat untuk menghindari kasus penipuan yang dilakukan travel umrah,” katanya. (cr-rat)

Komentar Anda