MATARAM – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB memberikan penghargaan kepada kepala desa/lurah atas dedikasi dan kerja sama dengan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian penghargaan tersebut dirangkaikan dengan pengukuhan Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Provinsi NTB, di Aula Bir Ali 2 Asrama Haji, Rabu (25/9).
“Hari ini, kami ada pengukuhan pengurus wilayah APRI NTB sekaligus memberikan penghargaan kepada kepala desa dan lurah se-NTB, ada perwakilan 10 orang secara simbolis. Alhamdulillah untuk Pulau Lombok hampir semua kepala desa dan lurah hadir,” kata Kepala Kanwil Kemenag NTB, H Zamroni Aziz.
Menurut Zamroni, pemberian penghargaan ini sebagai salah satu cara Kementerian Agama memberikan apresiasi kepala kepala desa dan lurah yang sudah bermitra dengan Kementerian Agama. Termasuk bagaimana hari demi hari, proses pencatatan nikah di KUA, di desa semakin tercatat dengan baik.
Ia meminta penghulu lebih proaktif, tidak hanya menjalankan tupoksi, yaitu menikahkan orang, mencatat pernikahan orang, tetapi ada juga tugas fungsi sosial di dalamnya.
“Penghulu harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam menjalankan kehidupan beragama dan bermasyarakat,” tutur Zamroni.
Dikatakannya, pelayanan terpadu di Kantor Urusan Agama (KUA) penghulu dan kepala desa/lurah dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal, mulai dari urusan agama hingga urusan administrasi. Terlebih lagi, penghulu memiliki pemahaman mendalam tentang aspek agama, sementara kepala desa/lurah memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat.
“Keduanya saling melengkapi dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Zamroni juga meminta para Penghulu untuk menyampaikan pesan Pilkada damai di wilayah kerja masing-masing
“Kami juga undang Bawaslu KPU untuk mereka juga menyampaikan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing untuk tidak golput.
Zamroni berharap para kepala desa dan penghulu bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak golongan putih (golput), hindari hoax.
“Kepada penghulu untuk berkoordinasi dengan seluruh penyelenggara pemilu dari tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat desa untuk bersinergi dengan steakholder yang ada, untuk mensukseskan Pilkada,” kata Zamroni. (luk)