Kembangkan Sapi, BI Gandeng Kelompok Ternak KLU

KERJASAMA: Kepala BI NTB, Prijono bersama Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, dan Dirut Bank NTB, H. Komari Subakir, serta Perwakilan BPTP NTB menandatangani MoU pengembangan klaster usaha ternak sapi di KLU, Selasa (30/8). (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

TANJUNG—Perhatian Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada kesinambungan sektor riil kembali terlihat dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) klaster usaha ternak sapi di Dusun Karang Kendal, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (30/8).

Perjanjian tersebut selanjutnya menjadi landasan kerjasama pengembangan klaster antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Bank NTB.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Prijono mengatakan,  pengembangan klaster usaha ternak sapi tersebut dilaksanakan secara sinergis di antara Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Bank Indonesia selaku regulator, Bank NTB selaku lembaga keuangan, dan BPTP Provinsi NTB selaku fasilitator untuk mendukung terciptanya masyarakat dengan ekonomi yang lebih mandiri.

Penciptaan dan pengembangan kegiatan ekonomi baru perlu terus digalakkan dan perlu menjadi fokus perhatian semua pihak. Pengembangan ini juga menjadi faktor yang krusial dan dibutuhkan di tengah situasi ekonomi yang saat ini penuh dengan tantangan. Dengan munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi baru, diharapkan dapat tercipta nilai tambah yang positif untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ketahanan serta pertumbuhan ekonomi rumah tangga.

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar,  menyamut baik dan mendukung insiatif BI Provinsi NTB untuk mengembangkan usaha ternak sapi di Kabupaten Lombok Utara karena sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

Selain pengembangan ekonomi baru di daerah, pemerintah Kabupaten Lombok Utara juga berusaha untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki.

Usaha pemerintah untuk menurunkan kemiskinan sesuai target 4 persen per tahun adalah dengan membentuk asosiasi bermodel direct partnership dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB yang menjadi wadah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setempat untuk menyalurkan produk-produknya dan memenuhi permintaan industri pariwisata.

Kabupaten Lombok Utara saat ini baru bisa memenuhi kebutuhan telur di Gili Trawangan sebanyak 1.200 butir dari total kebutuhan 23.000 butir per hari. Beberapa insiatif lainnya juga sudah mulai dijalankan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti mendorong masyarakat untuk menanam komoditas hortikultura di halaman belakang rumah dan mendorong terbentuknya ekonomi kreatif berbasis inovasi.

Baca Juga :  Mobil Kas Keliling BI Mulai Layani Penukaran Uang Kecil

Pengembangan klaster usaha ternak sapi yang diinisiasi BI NTB di Kabupaten Lombok Utara dijalankan oleh Kelompok Ternak Ngiring Datu. Saat ini, kelompok ternak tersebut memiliki 81 orang anggota dengan jumlah ternak sebanyak 209 ekor sapi. Sebelumnya, Kelompok Ternak Ngiring Datu telah bermitra dengan BPTP Provinsi NTB dalam hal pengembangan peternakan.

Kantor Perwakilan BI NTB hadir untuk memperkuat kemitraan tersebut dari sisi pemberdayaan dan akses keuangan,dalam hal ini dengan Bank NTB, sehingga kedepan diharapkan kelompok ternak tidak hanya menjadi “supplier” tetapi juga memiliki nilai tambah untuk menjadi pusat pembelajaran kelompok ternak lainnya serta masyarakat setempat. (luk)

TANJUNG—Perhatian Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada kesinambungan sektor riil kembali terlihat dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) klaster usaha ternak sapi di Dusun Karang Kendal, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (30/8).

Perjanjian tersebut selanjutnya menjadi landasan kerjasama pengembangan klaster antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Bank NTB.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Prijono mengatakan,  pengembangan klaster usaha ternak sapi tersebut dilaksanakan secara sinergis di antara Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Bank Indonesia selaku regulator, Bank NTB selaku lembaga keuangan, dan BPTP Provinsi NTB selaku fasilitator untuk mendukung terciptanya masyarakat dengan ekonomi yang lebih mandiri.

Penciptaan dan pengembangan kegiatan ekonomi baru perlu terus digalakkan dan perlu menjadi fokus perhatian semua pihak. Pengembangan ini juga menjadi faktor yang krusial dan dibutuhkan di tengah situasi ekonomi yang saat ini penuh dengan tantangan. Dengan munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi baru, diharapkan dapat tercipta nilai tambah yang positif untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ketahanan serta pertumbuhan ekonomi rumah tangga.

Baca Juga :  Paska Ditutup, BI Pantau Money Changer Tak Berizin

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar,  menyamut baik dan mendukung insiatif BI Provinsi NTB untuk mengembangkan usaha ternak sapi di Kabupaten Lombok Utara karena sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

Selain pengembangan ekonomi baru di daerah, pemerintah Kabupaten Lombok Utara juga berusaha untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki.

Usaha pemerintah untuk menurunkan kemiskinan sesuai target 4 persen per tahun adalah dengan membentuk asosiasi bermodel direct partnership dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB yang menjadi wadah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setempat untuk menyalurkan produk-produknya dan memenuhi permintaan industri pariwisata.

Kabupaten Lombok Utara saat ini baru bisa memenuhi kebutuhan telur di Gili Trawangan sebanyak 1.200 butir dari total kebutuhan 23.000 butir per hari. Beberapa insiatif lainnya juga sudah mulai dijalankan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti mendorong masyarakat untuk menanam komoditas hortikultura di halaman belakang rumah dan mendorong terbentuknya ekonomi kreatif berbasis inovasi.

Pengembangan klaster usaha ternak sapi yang diinisiasi BI NTB di Kabupaten Lombok Utara dijalankan oleh Kelompok Ternak Ngiring Datu. Saat ini, kelompok ternak tersebut memiliki 81 orang anggota dengan jumlah ternak sebanyak 209 ekor sapi. Sebelumnya, Kelompok Ternak Ngiring Datu telah bermitra dengan BPTP Provinsi NTB dalam hal pengembangan peternakan.

Kantor Perwakilan BI NTB hadir untuk memperkuat kemitraan tersebut dari sisi pemberdayaan dan akses keuangan,dalam hal ini dengan Bank NTB, sehingga kedepan diharapkan kelompok ternak tidak hanya menjadi “supplier” tetapi juga memiliki nilai tambah untuk menjadi pusat pembelajaran kelompok ternak lainnya serta masyarakat setempat. (luk)

Komentar Anda